KRI Sultan Iskandar Muda-367 Berangkat Jalankan Misi Perdamaian ke Lebanon
By Shandi March
14 Dec 2024
.jpeg)
Sejum;lah pasukan TNI yang dikirim dalam misi perdamaian ke Lebanon. (X@ProfOnline_id)
LBJ - Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Iskandar Muda-367 resmi meninggalkan markasnya di Komando Armada (Koarmada) II TNI AL, Surabaya, untuk memulai perjalanan menuju Beirut, Lebanon. Kapal tersebut akan menjalankan misi perdamaian sebagai bagian dari Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-P UNIFIL di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kepala Dinas Penerangan Koarmada II TNI AL Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko menyatakan bahwa keberangkatan KRI SIM-367 dilepas secara resmi pada Kamis (12/12) di Dermaga Madura Koarmada II, Surabaya. Pelepasan ini dilakukan oleh Kepala Staf Koarmada II Laksamana Pertama TNI Isswarto, mewakili Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo.
“Kapal ini akan menjalankan misi perdamaian selama 365 hari sebagai bagian dari UNIFIL — sebuah misi multinasional yang bertugas menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut,” ujar Kadispen Koarmada II.
Baca juga : Tentara Lebanon Perkuat Wilayah Selatan untuk Hadapi Agresi Israel
Dari Surabaya, KRI SIM-367 akan menuju Jakarta untuk pelepasan resmi oleh Panglima TNI, sebelum melanjutkan perjalanan ke Lebanon. Rute pelayaran mencakup Batam, Kolombo (Sri Lanka), Salalah (Oman), Terusan Suez, Port Said (Mesir), hingga tiba di Beirut. Sebanyak 120 prajurit TNI AL, termasuk kru helikopter antikapal selam Panther AS 565 MBe HS-1306, turut serta dalam misi ini.
Tantangan di Area Operasi
Dalam amanatnya, Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo menegaskan pentingnya profesionalisme dalam pelaksanaan misi perdamaian ini.
“Kalian akan berinteraksi dengan angkatan laut negara lain, elemen UNIFIL, serta masyarakat lokal. Oleh karena itu, junjung tinggi nilai-nilai profesionalisme, toleransi, dan kerja sama internasional,” ujar Pangkoarmada II berpesan kepada 120 prajurit Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL.
Selain itu, Ariantyo juga mengingatkan prajurit untuk tetap waspada terhadap ancaman yang mungkin terjadi, mengingat situasi keamanan di Lebanon yang tidak stabil akibat konflik antara militer Israel dan kelompok Hezbollah.
Baca juga : Israel Serang Lebanon Selatan, 6 Tewas dan 5 Terluka
“Tetaplah siaga! Siapkan rencana kontingensi dan selalu awas terhadap bahaya asimetris yang mungkin terjadi di area operasi,” imbuhnya.
Misi ini merupakan kelanjutan dari tugas Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang akan berakhir pada awal Januari 2025.
Sebagai bagian dari UNIFIL, Indonesia terus menunjukkan kontribusi aktifnya dalam menjaga perdamaian dunia, dengan mengirimkan lebih dari 1.230 prajurit TNI, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang terbesar bagi misi ini.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini