LBJ - Presiden Palestina Mahmoud Abbas kembali menegaskan perlunya penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza demi memungkinkan Otoritas Palestina (PA) untuk mengambil alih kendali penuh wilayah tersebut.

Seruan ini disampaikan Abbas dalam pertemuannya dengan Presiden Italia, Sergio Mattarella, di Roma, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Berita Palestina, Wafa.

Dalam pertemuan tersebut, Abbas memberikan paparan mendalam terkait situasi terkini dalam konflik Palestina-Israel. Ia menyoroti dampak perang brutal Israel di Gaza yang memicu krisis kemanusiaan berkepanjangan.

Baca juga : PBB Desak Gencatan Senjata di Gaza, Israel dan AS Tolak

Abbas juga mengutuk meningkatnya aksi militer Israel di Tepi Barat, termasuk kekerasan oleh pemukim ilegal dan perluasan permukiman.

Menurutnya, langkah-langkah ini tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga memperburuk ketegangan di wilayah yang sudah rapuh.

Di samping itu, Abbas meminta dukungan internasional untuk upaya Palestina menjadi anggota penuh PBB dan menyerukan pengakuan global terhadap Palestina sebagai negara berdaulat. Ia turut mendesak Italia agar secara resmi mengakui keberadaan Negara Palestina.

Tuntutan Hukum Internasional

Kunjungan Abbas ke Italia juga diwarnai oleh pembahasan situasi Gaza pasca serangan besar Israel yang telah menewaskan lebih dari 44.900 jiwa, mayoritas perempuan dan anak-anak. Serangan ini dipicu oleh perlawanan dari kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.

Terkait hal ini, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang di Gaza.

Baca juga :Serangan Israel di Gaza, 27 Warga Palestina Tewas di Al-Nuseirat

Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang semakin menyoroti tindakan militernya di mata dunia.

Abbas menegaskan bahwa PA siap menjalankan tanggung jawabnya di Gaza, asalkan Israel benar-benar menarik pasukannya.

Langkah ini dianggap sebagai kunci untuk mengakhiri krisis berkepanjangan yang telah menghancurkan kehidupan jutaan warga Palestina.***

Sumber: Anadolu

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini