×
image

Pramono-Rano Menang Satu Putaran, Sanggup Hadapi Kekuatan KIM di DPRD Jakarta?

  • image
  • By Shandi March

  • 12 Dec 2024

Ahok dan Pramono-Rano ketika masa kampanye Pilkada DKJ.  (X@JhonSitorus)

Ahok dan Pramono-Rano ketika masa kampanye Pilkada DKJ. (X@JhonSitorus)


LBJ - Kemenangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilgub Jakarta 2024 dipastikan setelah kubu Ridwan Kamil-Suswono memutuskan untuk tidak melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Hingga batas akhir pendaftaran pada Rabu (11/12) pukul 23.59 WIB, tim pemenangan pasangan RK-Suswono tidak mengambil langkah hukum untuk menantang hasil pemilu tersebut.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menetapkan pasangan Pramono-Rano sebagai pemenang dengan perolehan 2.183.239 suara, atau 50,07 persen. Sementara itu, pasangan RK-Suswono mendapatkan 1.718.160 suara, setara dengan 39,40 persen.

Baca juga : KPU Jakarta Umumkan Hasil Rekapitulasi Pilkada, Pramono-Rano Raih 50,07% Suara

Tantangan di DPRD Jakarta

Meski memenangkan Pilgub Jakarta, Pramono-Rano akan menghadapi tantangan besar di DPRD DKI Jakarta. Partai pengusung mereka, PDIP dan Hanura, hanya memiliki kursi yang terbatas di Kebon Sirih.

PDIP menguasai 15 kursi, sementara Hanura tidak memiliki kursi di DPRD DKI. Sebaliknya, koalisi partai pendukung RK-Suswono, yang dikenal sebagai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, mendominasi dengan total 91 kursi.

Kekuatan KIM Plus terdiri dari PKS (18 kursi), Gerindra (14 kursi), NasDem (10 kursi), Golkar (10 kursi), PKB (10 kursi), PAN (10 kursi), Demokrat (9 kursi), PSI (8 kursi), PPP (1 kursi), dan Perindo (1 kursi).

Dengan komposisi ini, hubungan eksekutif-legislatif diperkirakan akan menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan Pramono-Rano.

Namun, Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, optimis bahwa Pramono mampu membangun hubungan baik dengan DPRD.

Ia juga menambahkan bahwa komunikasi Pramono dengan Presiden Prabowo Subianto akan menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas politik di Jakarta.

"Nanti sebenarnya akan baik-baik saja dan itu pernah terjadi ketika Anies menang melawan Ahok akhirnya dengan sendirinya dinamika politik di Ibu Kota cair," kata Agungdikutip dari CNNIndonesia, Kamis (12/12).

Stabilitas Politik Pascapemilu

Pakar komunikasi politik Universitas Brawijaya, Verdy Firmantoro, menyebut tidak akan ada konflik besar antara Pramono-Rano dan DPRD. Menurutnya, meskipun KIM Plus mendominasi, atmosfer politik Jakarta saat ini cukup kondusif.

"Karena meskipun mereka tidak diusung koalisi besar yang sekarang memihak RIDO. Tapi istilahnya kalau kita lihat atmosfer politiknya, Pram dan Doel tidak jadi musuh bersama. Jadi relatif tidak ke sana," ujar Verdy.

Baca juga : Pramono Anung Ajak Masyarakat Jakarta Dukung Marathon Amal “Movers on The Run”

Ia juga mencatat bahwa batalnya gugatan RK-Suswono ke MK kemungkinan besar didorong oleh intervensi elite politik, termasuk Presiden Prabowo, demi menjaga stabilitas nasional.

Verdy menilai bahwa keputusan tidak menggugat hasil Pilgub juga mencerminkan upaya pemerintah pusat untuk mengurangi polarisasi politik.

"Menurut saya tidak jadi ke MK ini salah satunya kontribusi Presiden Prabowo. Istilahnya ya sudah kalau kita kalah ya sudah, jangan terlalu dibawa polarisasi lebih panjang lagi karena masih banyak agenda ke depan yang harus dikuatkan," tambahnya.


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post