LBJ - Serangan militer Israel di selatan Lebanon, Sabtu (7/12), memicu ketegangan baru di wilayah itu. Insiden ini terjadi meskipun gencatan senjata telah berlangsung selama dua minggu.

Dua desa di selatan Lebanon menjadi sasaran serangan Israel. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan enam orang tewas dan lima lainnya terluka.

Desa Beit Lif mengalami serangan terberat dengan lima korban jiwa. Sementara itu, satu orang tewas akibat serangan pesawat tak berawak di Deir Seryan.

Baca juga: Tentara Lebanon Perkuat Wilayah Selatan untuk Hadapi Agresi Israel

Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah saling menyalahkan atas pelanggaran gencatan senjata. Hingga kini, militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait serangan tersebut.

Serangan terjadi pada Sabtu di dua desa di selatan Lebanon, yaitu Beit Lif dan Deir Seryan. Lokasi ini menjadi pusat perhatian di tengah gencatan senjata yang rapuh.

Ketegangan di perbatasan meningkat sejak Israel dan Hizbullah mencapai kesepakatan gencatan senjata. Awal minggu ini, Israel mengancam akan melanjutkan perang jika kesepakatan gagal.

Baca juga: Pemberontak Kuasai Homs: Dinasti Assad di Ambang Kejatuhan

“Kami siap mengambil tindakan tegas jika diperlukan,” ujar pejabat tinggi Israel.

Amerika Serikat menegaskan bahwa gencatan senjata tetap berlaku. Namun, Washington mengakui adanya risiko pelanggaran lebih lanjut.

“Kami mendukung upaya perdamaian, tetapi situasi ini sangat rapuh,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini