Pemberontak Kuasai Homs: Dinasti Assad di Ambang Kejatuhan
By Cecep Mahmud
08 Dec 2024

Pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham mengambil alih kota Homs. (X/ @TurkishCentury)
LBJ - Pemberontak Suriah mengklaim kemenangan penuh atas kota strategis Homs pada Minggu pagi. Setelah pertempuran sengit selama 24 jam, tentara pemerintah mundur dari kota. Jatuhnya Homs menandai pukulan besar terhadap kekuasaan Presiden Bashar al-Assad, yang telah berkuasa selama lebih dari dua dekade.
Ribuan warga Homs turun ke jalan, merayakan kemenangan dengan meneriakkan "Assad pergi, Homs bebas". Mereka juga merobek poster-poster Presiden Assad. Para pemberontak menembakkan senjata ke udara sebagai tanda kemenangan.
Pertempuran sengit di Homs dimulai pada Sabtu malam. Pemberontak menyerang pusat kota dengan strategi yang terorganisir. Pada Minggu pagi, tentara Assad mundur setelah mengalami kerugian besar.
Baca juga: Pasukan Oposisi Kuasai Hama, Pukulan Telak bagi Rezim Bashar al-Assad
Komandan Hayat Tahrir al-Sham, Abu Mohammed al-Golani, menyebut ini "momen bersejarah". Ia juga meminta pasukannya menghormati warga yang menyerah.
"Tidak ada alasan untuk melukai mereka yang menjatuhkan senjata," katanya.
Pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham mengambil alih kota. Kelompok ini dikenal sebagai mantan afiliasi Al-Qaeda, tetapi kini mengklaim ingin menjamin keamanan minoritas.
Pasukan Assad didukung oleh Hizbullah dan militer Rusia. Namun, dukungan ini mulai melemah.
"Rusia sibuk di Ukraina, sementara Hizbullah kehilangan kekuatannya," ujar seorang analis.
Homs adalah kota strategis yang terletak di jantung Suriah. Kota ini menghubungkan ibu kota Damaskus dengan wilayah pesisir, basis utama sekte Alawite yang mendukung Assad.
Baca juga: Bandara Internasional Aleppo Jatuh ke Tangan Pemberontak Suriah
Jatuhnya Homs mempertegas lemahnya kendali Assad atas Suriah. Warga Damaskus bahkan mulai turun ke jalan untuk memprotes pemerintah.
Homs memiliki nilai strategis dan simbolis. Sebelumnya, kota ini mengalami pengepungan bertahun-tahun yang menghancurkan infrastrukturnya. Kini, kontrol atas Homs memberikan pemberontak akses ke jalur utama dan mempercepat gerakan menuju Damaskus.
Kejatuhan Homs terjadi dalam 24 jam terakhir. Namun, pergolakan besar sudah terlihat sejak seminggu sebelumnya. Beberapa kota seperti Aleppo telah lebih dulu jatuh ke tangan pemberontak.
Komandan pemberontak, Hassan Abdul Ghani, menyatakan bahwa operasi untuk merebut Damaskus telah dimulai.
"Kami akan membebaskan pedesaan di sekitar ibu kota," ujarnya.
Sementara itu, tentara Assad memperkuat pertahanan Damaskus. Namun, sumber keamanan menyebut pemerintah berada di ambang kehancuran. Seorang pejabat AS memprediksi Assad bisa jatuh dalam waktu seminggu.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini