Sinagoge Dibakar di Melbourne, Netanyahu Marah Tuding Australia Dukung Sentimen Anti-Israel
By Shandi March
07 Dec 2024
.jpeg)
Benyamin Netanyahu Tuding Australia Dukung Sentimen Anti-Israel. (Foto:X@ShaykhSulaiman).
LBJ – Insiden pembakaran sinagoge di Melbourne pada Jumat (6/12) dini hari telah menarik perhatian internasional, terutama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam pernyataannya, Netanyahu langsung menuding pemerintah Australia, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Anthony Albanese, sebagai penyebab insiden tersebut.
Ia mengaitkan pembakaran ini dengan sentimen anti-Israel yang menurutnya berasal dari kebijakan pemerintah Australia.
Netanyahu menyatakan bahwa serangan tersebut adalah bagian dari "sentimen anti-Israel yang semakin berkembang di Australia."
Baca juga : Serangan Israel di Gaza Tewaskan 20 Warga Palestina, Termasuk Lima Anak-anak
"Tindakan keji ini tidak dapat dipisahkan dari sentimen anti-Israel yang berasal dari pemerintahan Partai Buruh Australia," ucap Netanyahu dalam pernyataannya seperti dikutip AFP.
Menurut Netanyahu, tindakan ini tidak lepas dari keputusan Australia mendukung resolusi Majelis Umum PBB pada September 2024 yang menuntut Israel menghentikan pendudukannya di wilayah Palestina.
Netanyahu menambahkan, "Sentimen anti-Israel ini adalah bentuk dari anti-Semitisme," seraya mengkritik sikap Australia terhadap Israel.
Insiden Pembakaran Sinagoge
Polisi Australia sedang melakukan penyelidikan terhadap dua orang yang diduga bertanggung jawab atas pembakaran sinagoge Addas, yang terletak di selatan Melbourne.
Dalam kejadian tersebut, satu orang dilaporkan terluka, dan kerusakan besar terjadi pada bangunan tempat ibadah tersebut.
Baca juga : Israel Langgar Gencatan Senjata Terus Jalankan Operasi Militer di Lebanon Selatan
Detektif Inspektur Chris Murray dari Kepolisian Victoria mengungkapkan bahwa peristiwa ini diyakini sebagai tindakan yang disengaja.
"Kami percaya ini sengaja dilakukan. Kami yakin ini ditargetkan. Yang belum kami ketahui adalah alasannya, dan kami akan mencari tahu," ujarnya dalam konferensi pers.
Reaksi Pemerintah Australia dan Komunitas Yahudi
Perdana Menteri Anthony Albanese mengecam keras pembakaran sinagoge tersebut dan menegaskan bahwa Australia tidak akan mentolerir anti-Semitisme.
"Tindakan kekerasan, intimidasi, dan perusakan di tempat ibadah ini adalah tindakan yang sangat mengejutkan. Serangan ini telah membahayakan nyawa dan jelas bertujuan untuk menciptakan ketakutan di masyarakat," kata Albanese
Namun, Asosiasi Yahudi Australia mengungkapkan rasa marah dan kekecewaan atas insiden ini, dengan menyoroti bahwa komunitas Yahudi merasa diabaikan oleh pemerintah dalam menangani masalah anti-Semitisme yang semakin meningkat di negara tersebut.
Insiden ini juga terjadi di tengah meningkatnya protes pro-Palestina di kota-kota besar Australia, yang dimulai sejak serangan Israel terhadap kelompok militan Hamas pada Oktober 2023, yang diikuti oleh serangan balasan Israel ke Gaza.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini