Banjir Melanda Cianjur Selatan: Kerugian Puluhan Juta dan Infrastruktur Terganggu
By Cecep Mahmud
05 Dec 2024

Akibat hujan lebat selama dua hari berturut-turut, permukiman warga dan areal pertanian terendam. (IG/@cianjurtea)
LBJ - Aliran Sungai Cibuni di wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meluap pada Rabu (4/12/2024). Akibat hujan lebat selama dua hari berturut-turut, permukiman warga dan areal pertanian terendam. Kejadian ini menambah derita bagi warga setempat, yang harus menghadapi kerusakan besar.
Banjir Terparah Sejak Lama
Jajun (57), warga Kecamatan Kadupandak, mengungkapkan bahwa hujan deras sejak Selasa malam telah meningkatkan debit air Sungai Cibuni.
"Air mulai naik sejak kemarin, sempat surut tengah malam, namun sekitar pukul 3 pagi, air kembali naik dan terus menggenangi permukiman dan lahan pertanian," ujarnya.
Selain merendam rumah warga, banjir juga menghanyutkan berbagai peralatan pertanian, termasuk motor dan kolektor milik petani.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Kendaraan dan Rumah Warga Hanyut
"Lahan cabai saya yang hampir panen ikut hancur," tambah Jajun, yang mengaku menderita kerugian sekitar Rp 60 juta akibat kerusakan tanaman cabai seluas 1 hektar.
Infrastruktur Terganggu, Jalan Amblas
Bencana ini juga membawa dampak besar bagi infrastruktur di Cianjur selatan. Dikdik Humardani (46), warga Kecamatan Tanggeung, melaporkan bahwa akses jalan di beberapa titik lumpuh total.
"Ada tiga titik longsor yang membuat jalur utama terputus total," ungkapnya.
Selain itu, longsor dan pergeseran tanah juga mengancam permukiman warga.
"Tiga rumah di sekitar saya terancam karena tanahnya tergerus," tambah Dikdik.
Warga sekitar pun diliputi rasa khawatir, mengingat cuaca buruk masih terus berlangsung.
Baca juga: Anak Tewas dan Lansia Hilang dalam Longsor di Sukabumi
Banjir, Longsor, dan Kerusakan Besar
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bencana ini melanda 27 titik di 11 kecamatan, termasuk Kadupandak, Tanggeung, dan Agrabinta. Puluhan rumah terendam dan rusak akibat longsor serta pergeseran tanah. Di Kecamatan Cijati, seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus sungai.
Tanggapan Pemerintah
Pemerintah daerah segera mengerahkan tim untuk melakukan penanggulangan bencana. Namun, cuaca buruk yang masih terus berlangsung menambah tantangan dalam proses evakuasi dan bantuan. Warga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah setempat.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini