×
image

Polda Jateng Klarifikasi Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang: Tidak Ada Rekayasa

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 04 Dec 2024

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menjelaskan bahwa perubahan kronologi disebabkan oleh proses pendalaman penyidikan. (X/@japah_polsek)

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menjelaskan bahwa perubahan kronologi disebabkan oleh proses pendalaman penyidikan. (X/@japah_polsek)


LBJ - Polda Jawa Tengah menegaskan tidak ada rekayasa dalam kasus penembakan yang menewaskan seorang siswa SMKN 4 Semarang. Pernyataan ini merespons dugaan rekayasa yang muncul akibat perbedaan kronologi yang disampaikan oleh pihak kepolisian.

Perbedaan informasi itu bermula saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR RI Komisi III pada Selasa (3/12/2024). Dalam gelar perkara pertama pada 27 September 2024, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebut penembakan terjadi setelah anggota polisi diserang oleh kelompok gangster, yang termasuk korban berinisial GMA.

Namun, dalam RDP, Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Supriono menyatakan bahwa penembakan itu bukan akibat tawuran, melainkan senggolan sepeda motor. Hal ini menyebabkan adanya kesimpangsiuran informasi yang memunculkan dugaan rekayasa.

Baca juga: Kapolresta Semarang Minta Maaf Atas Penembakan Pelajar: “Saya Siap Dievaluasi”

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menjelaskan bahwa perubahan kronologi disebabkan oleh proses pendalaman penyidikan.

"Namanya proses penyelidikan, ada info awal yang bisa diluruskan kembali," kata Artanto saat ditemui di Mapolda Jawa Tengah, Rabu (4/12/2024).

Artanto menambahkan, pembaruan informasi dalam penyidikan adalah hal yang wajar.

"Ralat info awal boleh saja, karena saat penyelidikan ditemukan fakta baru," ujarnya.

Baca juga: Komnas HAM Datangi Polda Jateng, Desak Transparan dalam Kasus Penembakan Siswa SMKN 4

Ia juga menegaskan bahwa perbedaan penjelasan antara Kapolrestabes Semarang dan Kabid Propam bukan masalah besar.

"Intinya itu dua kejadian. Ada tawuran dan ada penembakan anggota," tegas Artanto, memastikan tidak ada perbedaan mendasar dalam penjelasan mereka.

Proses penyidikan pun masih terus berlangsung untuk memastikan kebenaran kejadian tersebut.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post