Israel Ancam: "Tidak Ada Pengecualian bagi Lebanon Jika Gencatan Senjata Gagal"
By Cecep Mahmud
04 Dec 2024

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa pelanggaran apa pun akan mendapat respons maksimal. (X/@jeny1962)
LBJ - Israel pada Selasa memperingatkan akan memperluas serangannya jika gencatan senjata dengan Hizbullah runtuh. Peringatan ini menyusul ketegangan yang meningkat di perbatasan Lebanon-Israel.
Hizbullah meluncurkan dua mortir ke wilayah sengketa di perbatasan Lebanon, Suriah, dan Israel pada Senin.
Mereka menuduh Israel berulang kali melanggar kesepakatan gencatan senjata. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara ke lebih dari 20 lokasi di Lebanon.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa pelanggaran apa pun akan mendapat respons maksimal.
"Jika kita kembali berperang, kita akan bertindak dengan kekuatan lebih besar," ujar Katz.
Baca juga: Suriah Perkuat Pertahanan di Hama, Ketegangan di Tengah Konflik Memanas
Ia juga menyatakan tidak akan ada pengecualian untuk negara Lebanon jika konflik meluas.
Dalam rapat kabinet di kota Nahariya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggemakan peringatan tersebut. Ia menyebut gencatan senjata hanya sebagai jeda perang, bukan solusi permanen.
"Saat ini kami sedang dalam gencatan senjata, bukan akhir perang," kata Netanyahu.
Ia menegaskan Israel akan merespons setiap pelanggaran, baik kecil maupun besar, dengan tegas.
Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 27 November. Tujuannya adalah meredakan kekerasan lintas perbatasan yang mematikan sejak konflik pecah pada 8 Oktober 2023. Namun, pelanggaran dari kedua pihak terus memicu ketegangan.
Baca juga: Gaza Menyandang Gelar Suram: Anak-Anak dengan Amputasi Tertinggi di Dunia
Netanyahu menambahkan bahwa Israel berkomitmen menjaga gencatan senjata, tetapi tidak akan menoleransi pelanggaran.
Ia menyebut pendekatan "tangan besi" menjadi kunci untuk menegakkan kesepakatan ini.
Ketegangan yang meningkat ini menimbulkan kekhawatiran internasional. Jika konflik kembali memanas, dampaknya akan dirasakan di seluruh wilayah. Ancaman perang skala penuh juga dapat memperburuk stabilitas Timur Tengah.
Israel menegaskan posisinya, siap untuk bertindak lebih dalam dan tanpa kompromi jika Hizbullah terus melanggar kesepakatan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini