LBJ - Gaza mencatat rekor menyedihkan. Wilayah ini memiliki jumlah anak-anak yang diamputasi per kapita tertinggi di dunia. Pernyataan ini disampaikan oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Selasa.

"Anak-anak di Gaza kehilangan anggota tubuh bahkan tanpa anestesi," ujar Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, melalui media sosial X.

Kondisi ini mencerminkan buruknya fasilitas kesehatan di tengah perang.

Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 11 Warga Lebanon: Gencatan Senjata di Ujung Tanduk

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada September bahwa lebih dari 22.500 orang di Gaza mengalami cedera berat. Sekitar satu dari empat korban luka memerlukan rehabilitasi jangka panjang.

"Perang menyebabkan epidemi cedera traumatis. Namun, layanan rehabilitasi sangat minim," tambah Lazzarini.

Akibatnya, korban-korban ini terabaikan tanpa perawatan memadai.

Serangan Israel terhadap Hamas sejak 7 Oktober 2023 memperburuk situasi. Sebagai balasan atas serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang, Israel meluncurkan serangan besar-besaran.

Hingga Selasa, otoritas kesehatan Gaza mencatat 44.502 korban jiwa. Sementara, 105.454 orang terluka akibat konflik berkepanjangan ini.

Baca juga: Serangan Gabungan Rusia dan Suriah Guncang Idlib dan Aleppo

Selama 24 jam terakhir, 36 warga Gaza tewas dan 96 terluka. Krisis ini memunculkan pertanyaan besar tentang masa depan anak-anak di Gaza yang terus menjadi korban utama.

PBB dan organisasi kemanusiaan menyerukan solusi segera untuk mengakhiri penderitaan ini.

"Kisah mereka harus diceritakan. Dunia tidak boleh berdiam diri," pungkas Lazzarini.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini