×
image

Kapolresta Semarang Minta Maaf Atas Penembakan Pelajar: “Saya Siap Dievaluasi”

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 03 Dec 2024

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan siap menerima evaluasi dan konsekuensi atas kejadian ini. (Tangkap layat TV Parlemen)

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan siap menerima evaluasi dan konsekuensi atas kejadian ini. (Tangkap layat TV Parlemen)


LBJ - Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menyampaikan permintaan maaf atas kelalaian anggotanya, Brigadir R. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (25/11/2024), di Perumahan Paramount, Semarang Barat, saat tawuran antar geng berlangsung. Insiden tersebut menyebabkan seorang pelajar SMK berinisial GR (17) meninggal dunia.

Brigadir R, anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, menembak tiga orang saat mencoba melerai tawuran. Korban GR tewas akibat tembakan, sedangkan dua korban lainnya, S dan A, mengalami luka tembak tetapi selamat. GR disebut bagian dari geng Tanggul Pojok, meski pihak sekolah membantah klaim ini.

Menurut Wakil Kepala Sekolah SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, GR adalah siswa berprestasi dan anggota aktif Paskibra.

Baca juga: Kasus Penembakan Pelajar SMKN 4 Semarang, LBH Ajak Komnas HAM dan LPSK Desak Transparansi Polisi

"Korban adalah siswa teladan dengan kepribadian yang positif. Kami masih menunggu kronologi resmi dari pihak kepolisian,” ujar Agus.

GR tinggal bersama neneknya di Semarang Barat setelah kehilangan ibunya. Ayah korban tinggal di Sragen, Jawa Tengah.

Kombes Irwan Anwar mengakui kesalahan Brigadir R dalam menggunakan senjata api.

"Anggota saya lalai dalam menilai situasi dan menggunakan senjata api secara tidak profesional," ungkap Irwan dalam rapat Komisi III DPR RI, Selasa (3/12/2024).

Ia juga menyatakan siap menerima evaluasi dan konsekuensi atas kejadian ini.

"Sepenuhnya saya bertanggung jawab. Saya siap dievaluasi atas peristiwa ini," tegasnya.

Baca juga: Kasus Penembakan Pelajar Semarang, Polisi Diduga Sita Rekaman CCTV Minimarket dan Masjid

Irwan meminta maaf kepada masyarakat Semarang, khususnya keluarga korban. Ia juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya GR.

"Atas nama Kepolisian, saya meminta maaf atas kejadian ini. Kami turut berduka cita atas kepergian ananda Gamma," imbuhnya.

Polisi menjelaskan bahwa saat tawuran antar geng berlangsung, Brigadir R melihat adanya perlawanan dari remaja yang terlibat. Ia mengklaim tindakan tegas berupa penembakan dilakukan karena merasa terancam.

"Anggota kami diserang saat mencoba melerai, sehingga dilakukan tindakan tegas," jelas sumber kepolisian.

Pihak sekolah menolak klaim bahwa GR terlibat dalam tawuran. Mereka mendesak penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta. 

"Kami yakin GR tidak mungkin terlibat tawuran. Dia siswa berprestasi," kata Agus Riswantini.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post