RK atau Pramono-Rano yang Lebih Unggul Jika Pilgub Jakarta 2024 Dua Putaran?
By Shandi March
02 Dec 2024
RK atau Pramono-Rano yang Lebih Unggul Jika Pilgub Jakarta 2024 Dua Putaran? (YouTube KPU DKI Jakarta)
LBJ – Persaingan sengit untuk kursi Jakarta 1 di Pemilihan Gubernur (Pilkada) DKI Jakarta 2024 semakin memanas. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Pramono Anung-Rano Karno (Pramono-Rano) saling klaim soal hasil sementara perolehan suara, memicu spekulasi tentang kemungkinan Pilgub ini berlangsung dalam dua putaran.
Dalam pernyataan resmi, tim pemenangan RIDO mengklaim bahwa Pilkada Jakarta 2024 kemungkinan akan berlangsung dua putaran.
Meskipun perolehan suara mereka saat ini tertinggal jauh dari pasangan Pramono-Rano, data internal yang masuk hingga 99,99 persen menunjukkan perolehan suara RIDO sebesar 40,17 persen dengan total 1.748.714 suara. Sementara itu, pasangan Pramono-Rano unggul dengan 49,28 persen suara atau sekitar 2.145.494 suara.
Baca juga : Bantahan KPU DKI Jakarta Soal C1 Pilkada 2024: Kode Perintah 2 Putaran?
Meskipun begitu, RIDO optimis bahwa perolehan suara mereka bisa meningkat jika Pilkada Jakarta 2024 dilaksanakan dua putaran.
"Jika memang Pilkada ini berlangsung dua putaran, ini bisa menjadi keuntungan bagi kami," ujar salah satu juru bicara tim pemenangan RIDO.
Namun, situasi tersebut tentu akan bergantung pada bagaimana logistik serta perubahan preferensi pemilih pada putaran kedua.
Pramono-Rano Klaim Menang Satu Putaran
Di sisi lain, pasangan Pramono-Rano yang saat ini memimpin, sudah mendeklarasikan kemenangan pada putaran pertama.
Mereka mengklaim perolehan suara mereka telah mencapai 2.183.577 suara atau sekitar 50,07 persen, yang dianggap cukup untuk memastikan kemenangan langsung di putaran pertama. Pramono Anung, yang juga dikenal sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), telah mengungkapkan keyakinannya terhadap hasil ini, meski masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), mengungkapkan bahwa hasil hitung cepat selama ini jarang meleset.
Ia menilai perolehan suara RIDO yang tertinggal cukup jauh dari Pramono-Rano menunjukkan bahwa Pilkada Jakarta kemungkinan besar akan selesai di satu putaran.
“Hasil hitung cepat selama ini jarang keliru, dan posisi RK tertinggal cukup jauh,” ungkap Dedi dikutip dari CNNIndonesia.com.
Namun, jika Pilkada ini berlanjut ke putaran kedua, RIDO masih memiliki peluang.
"Sementara RK didukung oleh kelompok yang sama yakni penguasa," ujar Dedi.
Baca juga : Partisipasi Pilkada Tertinggi di Jakarta, Kepulauan Seribu Capai 70 Persen
Saling Klaim dan Masa Depan Pilkada Jakarta 2024
Direktur Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, meminta kedua kubu untuk menghentikan klaim kemenangan sementara.
"Saya melihat bahwa kenapa perlu disudahi klaim-klaim ini supaya ya mereka siap apapun itu skenarionya, ya kalau satu putaran berarti selesai pemilunya. Tapi kalau memang dua putaran ya siap-siap berkompetisi lagi dari titik nol," ujarnya.
Agung menilai, meskipun Pramono-Rano unggul sementara, tidak ada jaminan mereka akan menang di putaran kedua, seperti yang terjadi pada Pilkada 2017.
"Karena tidak ada jaminan yang menang di putaran pertama akan menang di putaran kedua, itu terbukti di [Pilkada] 2017," kata Agung menegaskan.
Pramono juga disebut memiliki potensi untuk menarik suara dari berbagai kubu, termasuk pendukung Anies dan Ahok, yang sangat berbeda dengan RK yang lebih banyak mengandalkan pemilih dari Jokowi dan Prabowo.
Siapa yang Akan Merebut Ceruk Suara Dharma-Kun?
Jika Pilkada Jakarta 2024 berlanjut ke putaran kedua, ceruk suara dari Dharma-Kun akan menjadi kunci.
Agung Baskoro menyebutkan bahwa RK dan Pramono akan berusaha meraih suara tersebut, mengingat Dharma-Kun memiliki basis suara yang strategis.
"Konkret saja apakah mereka bersedia melanjutkan program kerja Dharma-Kun dalam konteks misalkan Jakarta aman, Jakarta beradab," jelas Agung.
Baca juga : Daftar Petahana yang Kalah di Pilkada 2024 Versi Quick Count
Arifki Chaniago, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, juga memperingatkan kubu Pramono-Rano untuk menjaga hasil perhitungan suara mereka.
Menurutnya, jika Pramono ingin mengklaim kemenangan satu putaran, mereka harus benar-benar mengawal perhitungan suara yang sedang berlangsung.
"Kalau memang Pram itu mengira dia menang satu putaran dia harus mengawal," ujar Arifki, mengingat potensi perubahan yang bisa terjadi menjelang pengumuman resmi hasil dari KPU pada pertengahan Desember nanti.
Dengan perbedaan klaim yang cukup tajam antara kedua pasangan, Pilkada Jakarta 2024 sepertinya masih akan berlangsung sengit, jika dua putaran. ***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini