LBJ - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, menegaskan bahwa pihaknya tidak merasa tersindir oleh sayembara senilai Rp 8 miliar untuk menangkap buronan Harun Masiku. Sayembara tersebut digagas oleh politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait.

“Nggak juga (merasa tersindir). Dalam Undang-Undang KPK sudah jelas bahwa pemberantasan korupsi melibatkan masyarakat. Kalau ada masyarakat merasa ini lama, ya dibuatlah sayembara,” ujar Alexander di Denpasar, Bali, Senin (2/12/2024).

Maruarar Sirait membuka sayembara tersebut sebagai upaya mendorong penangkapan Harun Masiku. Alex menilai langkah itu positif karena dananya tidak berasal dari negara. Ia bahkan menyebutkan jika memiliki dana pribadi, dirinya juga akan melakukan hal serupa.

“Kalau saya punya uang pribadi, saya juga bikin sayembara. Tapi, negara kan nggak ada (dana untuk itu),” tuturnya.

Baca juga: KPK Ungkap Amplop Serangan Fajar Dalam OTT Gubernur Bengkulu

Harun Masiku masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) KPK sejak Januari 2020. Ia menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait penetapan calon anggota DPR RI periode 2019-2024. Harun diketahui mangkir dari panggilan KPK dan hingga kini belum ditemukan.

Alexander Marwata membantah anggapan bahwa KPK kalah dalam menangani kasus ini. Ia menegaskan bahwa tim KPK masih terus bekerja mencari keberadaan Harun.

“Nggak (kalah). Kita masih terus cari kok. Indonesia luas, jangankan dia lari ke mana, di Jakarta saja sulit,” jelasnya.

Ketika ditanya soal target waktu penangkapan, Alex mengatakan semakin cepat semakin baik. Ia juga menyatakan bahwa KPK masih mempercayai kemampuan para penyidik dalam menangani kasus ini.

“Kita masih mempercayai penyidik, masih berusaha untuk mencari yang bersangkutan,” imbuhnya.

Harun Masiku tetap menjadi prioritas pencarian KPK. Langkah-langkah hukum masih terus diupayakan demi menuntaskan kasus yang menjadi sorotan publik ini.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini