×
image

Israel Langgar Gencatan Senjata Terus Jalankan Operasi Militer di Lebanon Selatan

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 02 Dec 2024

Israel diketahui terus melakukan serangkaian operasi militer di wilayah Lebanon Selatan. (Foto X)

Israel diketahui terus melakukan serangkaian operasi militer di wilayah Lebanon Selatan. (Foto X)


LBJ - Pasukan Israel kembali mencuatkan kontroversi dengan melanggar kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak Rabu (27/11) antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon Selatan. Pelanggaran ini memicu kritik internasional dan ancaman eskalasi konflik.

Israel diketahui terus melakukan serangkaian operasi militer di wilayah Lebanon Selatan. Pada Minggu (1/12), militer Israel mengakui menyerang "titik-titik Hizbullah". Pernyataan resmi menyebut operasi ini sebagai respons terhadap ancaman yang mereka klaim muncul di area tersebut.

"Kami menemukan individu bersenjata di dekat sebuah gereja pada Sabtu (30/11) dan menindak tegas," ungkap pihak Angkatan Darat Israel dalam rilis resmi.

Kelompok bersenjata yang disebut itu kemudian ditembak mati.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Dua Orang

Data menunjukkan, sejak Sabtu (30/11), pelanggaran gencatan senjata Israel menyebabkan dua warga sipil Lebanon meninggal dunia. Enam lainnya mengalami luka-luka akibat serangan artileri dan penembakan. Hingga kini, total korban mencapai 10 orang terluka sejak gencatan senjata berlaku.

Pelanggaran terparah terjadi pada Sabtu, dengan 24 insiden terlapor. Selama Minggu, Israel disebut melakukan 10 pelanggaran tambahan di berbagai kota di Lebanon Selatan. Serangan mencakup penghancuran bangunan, penembakan senjata berat, dan operasi penembak jitu.

Sebagian besar insiden dilaporkan terjadi di Lebanon Selatan, terutama di kota-kota yang berdekatan dengan garis perbatasan. Sebuah gereja juga menjadi lokasi bentrokan ketika pasukan Israel mengeklaim menemukan kelompok bersenjata di dekatnya.

Israel beralasan serangan dilakukan sebagai respons atas ancaman dari Hizbullah. Namun, narasi ini mendapat tantangan dari banyak pihak, termasuk pemerintah Lebanon dan organisasi internasional, yang menyebut tindakan Israel sebagai agresi sepihak.

Baca juga: Tiga Jurnalis Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon

Dikutip dari Anadolu, pelanggaran Israel sejak Rabu telah mencapai 62 kali. Lebanon menyatakan bahwa tindakan ini tidak dapat diterima dan berisiko membahayakan stabilitas regional.

Krisis ini menunjukkan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah masih jauh dari harapan. Tekanan internasional terhadap kedua pihak diperlukan untuk menghentikan eskalasi konflik.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post