PDIP Pecat Effendi Simbolon, Begini Sikap Politik dan Perjalanan Kariernya
By Shandi March
30 Nov 2024
Politikus PDIP Effendi Simbolon bersama Ketua Umum PDIP, Megawati. (IG@effendi_simbolon)
LBJ – Nama Effendi Simbolon kembali mencuri perhatian publik setelah kabar mengenai pemecatannya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencuat. Menurut informasi yang beredar, keputusan pemecatan tersebut merupakan sanksi dari partai terkait dukungannya terhadap pasangan calon gubernur Ridwan Kamil (RK) dan Suswono dalam Pilkada 2024.
Effendi Simbolon diketahui hadir dalam pertemuan yang digelar di Cempaka Putih, Jakarta, pada Senin (18/11/2024), yang turut dihadiri Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Pada pertemuan tersebut, Effendi Simbolon terlihat memberikan dukungannya untuk Ridwan Kamil, yang turut memicu perdebatan politik.
Menanggapi hal ini, Ridwan Kamil mengonfirmasi bahwa dukungan tersebut adalah hal yang biasa dalam dunia politik.
“Bonus dukungan dari tokoh-tokoh kan. Yang paling utama kemarin Pak Jokowi. Pak Prabowo sudah, bahkan ada pak Effendi Simbolon kan sempat rame kan, yang namanya pergeseran dukungan itu adalah hal yang lumrah di dalam demokrasi. Dulu terpisah oleh Pilpres, bersatu dalam pilkada,” ujar Ridwan Kamil di DPP Gibran Center, Jakarta Selatan, pada Selasa (19/11/2024).
Baca juga : Hasil Pilgub Jakarta Versi Quick Count SMRC 100%: Pram-Rano Unggul, RK-Suswono di Posisi Kedua
Tentu saja, manuver politik seperti ini menimbulkan sejumlah spekulasi, apalagi mengingat posisi Effendi yang sebelumnya dikenal sebagai kader PDIP. Bagaimana perkembangan nasibnya di partai politik yang membesarkannya ini?
Perjalanan Karier Politik Effendi Simbolon
Karier politik Effendi Simbolon dimulai pada tahun 2004 ketika ia pertama kali terpilih sebagai anggota DPR RI.
Sejak saat itu, Effendi telah mengabdi sebagai anggota DPR selama empat periode berturut-turut, menjadikannya salah satu tokoh yang cukup berpengaruh di PDIP.
Di internal partai, Effendi juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana PDIP. Bahkan, ia sempat diusung sebagai calon Sekretaris Jenderal PDIP pada periode 2010-2015.
Effendi, yang lahir di Banjarmasin pada 11 Maret 1968, adalah putra bungsu dari pasangan St. MM Simbolon dan Martha br. Tobing. Ia mengenyam pendidikan dasar di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Jakarta.
Sebagai seorang yang mengutamakan pendidikan, Effendi berhasil menyelesaikan studi S1 Manajemen Perusahaan di Universitas Jayabaya pada 1988.
Tak berhenti di situ, Effendi juga melanjutkan studi S2 Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran, yang diselesaikannya pada 2013.
Pencapaiannya dalam dunia akademik semakin lengkap setelah ia meraih gelar doktor dalam bidang Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran pada 2015.
Selain berpolitik, Effendi juga aktif dalam dunia organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Lembaga Karate-Do Indonesia (PB Lemkari) hingga 2012, menggantikan Doddy Susanto. Effendi juga dikenal sebagai penggagas berdirinya Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PSBI), sebuah organisasi perkumpulan marga Simbolon.
Effendi Simbolon juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur dalam Pilgub Sumatera Utara 2013, berpasangan dengan Jumiran Abdi.
Baca juga : Blunder Kampanye Ridwan Kamil-Suswono: Antara Janda dan Janji Disneyland
Pada pemilihan tersebut, pasangan Effendi-Jumiran berhasil meraih posisi kedua dengan perolehan suara sebesar 24,34%, sementara pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi menduduki posisi pertama dengan 33,00% suara.
Cederai Loyalitas Partai
Namun, meskipun memiliki rekam jejak yang gemilang dalam dunia politik, langkah Effendi yang memilih mendekati Ridwan Kamil dan menghadiri kampanye yang didukung oleh sejumlah tokoh besar ini memicu konflik internal di PDIP.
Mengingat dukungannya terhadap Ridwan Kamil yang dianggap sebagai pesaing dalam Pilkada, beberapa pihak di PDIP merasa bahwa tindakan ini mencederai loyalitas terhadap partai.
Pemecatan Effendi Simbolon mencerminkan betapa kerasnya politik internal di PDIP.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini