Daftar Petahana yang Kalah di Pilkada 2024 Versi Quick Count
By Shandi March
30 Nov 2024
Momen Presiden Prabowo Subianto nyoblos di Pilkada 2024 (Youtube Sekretriat Presiden)
LBJ - Pilkada Serentak 2024 menyajikan sejumlah kejutan, terutama bagi para petahana yang harus menerima kekalahan telak. Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei, banyak pasangan calon petahana yang kalah di tangan lawan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Berikut ini adalah daftar petahana yang harus rela jadi pecundang dan menyerahkan kursi kepemimpinan mereka:
Edy Rahmayadi Kalah Telak di Pilgub Sumut
Edy Rahmayadi, gubernur petahana Sumatera Utara, harus menerima kenyataan pahit setelah kalah dalam Pilgub 2024. Berdasarkan hasil quick count dari Indikator Politik Indonesia, Edy-Hasan hanya memperoleh 37,38 persen suara, sedangkan pesaing mereka,
Bobby Nasution dan Surya, yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, meraih 62,62 persen suara. Kekalahan ini menunjukkan dukungan yang kuat bagi pasangan yang didorong oleh KIM Plus, meski Edy sudah berusaha untuk memaksimalkan masa jabatannya.
Murad Ismail
Gubernur petahana Maluku, Murad Ismail, harus mengakui kekalahannya dalam Pilgub 2024. Berdasarkan hasil quick count yang dirilis oleh Maleo Institut, pasangan Murad dan Michael Wattimena hanya mampu meraih 26,74 persen suara.
Sementara itu, pasangan Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath berhasil keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara sebesar 49,88 persen. Di posisi ketiga, pasangan Apoly Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas mengumpulkan 23,38 persen suara. Kekalahan ini menandai berakhirnya masa jabatan Murad sebagai gubernur Maluku.
Rohidin Mersyah Takluk setelah Terjerat Kasus Korupsi
Gubernur Bengkulu yang juga merupakan petahana, Rohidin Mersyah, terpaksa mengakui kekalahannya di Pilgub 2024. Dalam quick count dari LSI Denny JA, pasangan Rohidin-Meriani hanya meraih 43,82 persen suara. Sementara itu, pasangan penantang Helmi Hasan-Mian berhasil mengumpulkan 56,18 persen suara.
Kekalahan ini semakin diperburuk dengan status Rohidin sebagai tersangka korupsi, yang terjerat dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelum ditangkap, Rohidin diduga memerintahkan pejabat daerah untuk mengumpulkan dana kampanye secara ilegal.
Arinal Djunaidi Kalah Telak di Pilgub Lampung
Petahana lainnya yang mengalami kekalahan adalah Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Hasil quick count dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa Arinal dan pasangannya, Sutono, hanya meraih 17,46 persen suara. Pasangan Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela, yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, berhasil memenangkan Pilgub Lampung dengan raihan 82,54 persen suara.
Baca juga : Bukti Chat WhatsApp Jerat Gubernur Bengkulu dalam OTT KPK
Arinal dikenal luas karena berbagai isu infrastruktur di Lampung, terutama terkait kerusakan jalan-jalan yang mengganggu kenyamanan warga. Keadaan ini sempat memicu protes warga dan perhatian dari Presiden Joko Widodo yang melakukan inspeksi langsung ke lokasi jalan rusak.
Isran Noor Gagal Pertahankan Kursi Gubernur Kaltim
Di Kalimantan Timur, Gubernur petahana Isran Noor juga harus menerima kenyataan pahit. Dalam hitungan cepat dari Indikator Politik Indonesia, pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi hanya memperoleh 43,61 persen suara. Sementara pasangan Rudy Mas'ud dan Seno Aji, yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju, berhasil meraih 56,39 persen suara.
Isran yang didukung oleh sejumlah partai besar seperti PDIP dan Demokrat tak mampu mempertahankan popularitasnya, yang membuatnya kalah dari pasangan Rudy-Seno yang didorong oleh Koalisi Indonesia Maju.
Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Gagal di NTB
Di Nusa Tenggara Barat (NTB), pasangan petahana Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi harus menerima kenyataan pahit setelah mengalami kekalahan dalam Pilgub 2024. Hasil quick count menunjukkan bahwa pasangan Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) berhasil mengalahkan kedua petahana tersebut. Zulkieflimansyah, yang sebelumnya berkoalisi dengan Suhaili Fadhil Thohir, dan Sitti Rohmi, yang berpasangan dengan W. Musyafirin, tak mampu menahan laju kemenangan pasangan Iqbal-Dinda yang meraih dukungan lebih luas.
Baca juga :Jadi Tersangka KPK, Rohidin Mersyah Masih Berlaga di Pilkada Bengkulu 2024
Rusdy Mastura Kalah di Pilgub Sulawesi Tengah
Gubernur petahana Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, harus menelan kekalahan dalam Pilgub 2024. Berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan Rusdy yang berpasangan dengan Sulaiman Agusto hanya berada di posisi ketiga dari tiga pasangan calon yang bertanding. Pasangan Anwar Hafid dan Reny Lamadjido berhasil meraih kemenangan telak, sementara pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri menempati posisi kedua.
Sutarmidji Gagal Pertahankan Kursi di Pilgub Kalimantan Barat
Di Kalimantan Barat, Sutarmidji yang juga berstatus petahana gagal mempertahankan jabatannya. Berdasarkan hasil survei internal timnya, pasangan Norsan dan Krisantus unggul dengan perolehan suara mencapai 52,36 persen, mengalahkan pasangan Sutarmidji-Didi Haryono yang kalah dalam persaingan ketat tersebut.
Erzaldi Rosmand Djohan Kalah di Pilgub Bangka Belitung
Pasangan petahana Erzaldi Rosmand Djohan dan Yuri Kemal Fadlullah harus menerima kekalahan dalam Pilgub Bangka Belitung 2024. Berdasarkan hasil quick count dari berbagai lembaga survei, pasangan ini tidak mampu mempertahankan kursinya. Tim kampanye mereka juga mengakui bahwa survei internal menunjukkan keunggulan pasangan Hidayat Arsani dan Hellyana, yang berhasil mengungguli petahana dalam perolehan suara.
Pilkada Serentak 2024 menjadi momen pahit tak terlupakan bagi para petahana yang gagal mempertahankan jabatannya.
Dukungan besar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus membuktikan kekuatan koalisi tersebut dalam meraih kemenangan. Dari Edy Rahmayadi hingga Zulkieflimansyah, hasil quick count menunjukkan bahwa pemilih semakin memilih perubahan dalam kepemimpinan daerah.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini