LBJ - Dedi Mulyadi, Calon Gubernur Jawa Barat yang juga anggota DPR RI, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 50 juta kepada Guru Supriyani.

Pemberian ini terjadi setelah Supriyani divonis bebas dari kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan anak polisi Aipda WH.

Keputusan ini disampaikan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan pada Senin, 25 November 2024. Hadiah ini pun disebut sebagai bentuk apresiasi dari Dedi yang merasa bersyukur atas kebebasan Supriyani.

Dalam sebuah percakapan melalui sambungan telepon, Dedi Mulyadi menyampaikan rasa syukurnya atas putusan bebas tersebut.

Baca juga : Kontroversi Ucapan Ridwan Kamil di Pilgub 2024, Tim Kampanye Minta Maaf

"Di Hari PGRI, saya kasih spesial. Supaya ibu tetap semangat, saya genapin jadi Rp 50 juta," ujar Dedi.

Ia berharap, bantuan ini dapat memberikan dukungan moral kepada Supriyani dan memotivasi untuk terus mengabdi sebagai guru.

Supriyani yang mendengar kabar tersebut mengungkapkan terima kasih dengan berlinang air mata, mengungkapkan betapa besar rasa syukurnya terhadap kebaikan Dedi.

Bantuan tersebut datang di tengah momen yang istimewa, yakni Hari Guru Nasional yang dirayakan pada 25 November 2024.

Dedi juga menyampaikan salam dan dukungannya kepada rekan-rekan guru di Konawe Selatan, tempat Supriyani mengajar di SDN 4 Baito.

Gaji dan Pendapatan Dedi Mulyadi

Tindakan Dedi Mulyadi yang dengan mudah memberikan Rp 50 juta kepada Supriyani tentu saja menarik perhatian publik, terutama ketika melihat besaran gaji dan tunjangan yang diterimanya sebagai anggota DPR.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 75 Tahun 2020 tentang Gaji Pokok Anggota Lembaga Tertinggi Negara, seorang anggota DPR memiliki gaji pokok sebesar Rp 4.200.000 per bulan.

Selain gaji pokok, mereka juga menerima berbagai tunjangan yang membuat total penghasilan seorang anggota DPR bisa mencapai lebih dari Rp 54 juta per bulan.

Beberapa tunjangan yang diterima oleh anggota DPR antara lain tunjangan jabatan sebesar Rp 9.700.000, tunjangan istri/suami sebesar Rp 420.000, hingga tunjangan komunikasi yang mencapai Rp 15.554.000.

Baca juga : Angka Golput Tertinggi dalam Sejarah Pilkada Jakarta 2024: Apa Penyebabnya?

Dalam ketentuan tersebut disebutkan bahwa tunjangan terbagi atas dua jenis yakni tunjangan melekat dan tunjangan lain.

Tunjangan melekat terdiri dari:

- Tunjangan istri/suami Rp 420.000

- Tunjangan anak Rp 168.000

- Uang sidang/paket Rp 2.000.000

- Tunjangan jabatan Rp 9.700.000

- Tunjangan beras Rp 30.090 per jiwa

- Tunjangan PPh Pasal 21 Rp 2.699.813

Tunjangan lain terdiri dari:

- Tunjangan kehormatan Rp 5.580.000

- Tunjangan komunikasi Rp 15.554.000

- Tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran Rp 3.750.000

- Bantuan listrik dan telepon Rp 7.700.000

- Asisten anggota Rp 2.250.000

Jika semua komponen di atas dijumlahkan maka seorang anggota DPR dapat membawa pulang uang setidaknya sebesar Rp 54.051.903 setiap bulannya.

Dengan total tunjangan yang sangat besar, tak heran jika Dedi Mulyadi dengan mudah memberikan bantuan Rp 50 juta tersebut.

Dedi Mulyadi sendiri diketahui memiliki riwayat panjang di dunia politik. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode, dan kini menjadi anggota DPR RI yang duduk di Komisi VI.

Menariknya, Dedi juga baru saja mengundurkan diri dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pemilu 2024.

Seiring dengan rencana Pilkada 2024, Dedi juga diperkirakan akan menjadi salah satu tokoh kunci dalam politik Jawa Barat.

Dengan tindakan murah hati Dedi Mulyadi, yang memberikan Rp 50 juta kepada Guru Supriyani, serta sorotan terhadap gaji dan tunjangan anggota DPR, publik kini semakin tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang kehidupan politik dan sosial Dedi Mulyadi, yang terus menjadi topik hangat di media.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini