×
image

Gencatan Senjata Lebanon-Israel Dimulai: Harapan Baru untuk Perdamaian

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 28 Nov 2024

Warga Lebanon kembali ke rumah mereka setelah kesepakatan gencatan senjata antara Lebanon dengan Israel. (X/ @MaucourantNada)

Warga Lebanon kembali ke rumah mereka setelah kesepakatan gencatan senjata antara Lebanon dengan Israel. (X/ @MaucourantNada)


LBJ - Gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon resmi dimulai pada Rabu pukul 4 pagi waktu setempat (02:00 GMT). Kesepakatan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan keberhasilannya mengakhiri konflik lintas perbatasan selama 14 bulan.

Kesepakatan ini diharapkan menghentikan pertempuran yang telah menewaskan lebih dari 3.800 orang dan melukai 15.859 lainnya. Gencatan senjata mencakup janji Israel untuk menarik pasukan dari Lebanon Selatan secara bertahap dalam 60 hari.

“Pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir. Ini dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen,” ujar Biden dalam konferensi pers Selasa malam.

Baca juga: Tiga Jurnalis Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon

Kesepakatan ini ditengahi oleh Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri. Meski Hizbullah tidak berpartisipasi langsung, mereka menyatakan dukungan melalui penengah.

“Tanahmu akan lebih kuat dengan kehadiranmu. Kembalilah dan bangun kembali komunitasmu,” kata Berri dalam pidato televisi, Rabu.

Gencatan senjata diberlakukan mulai pukul 4 pagi. Dalam waktu singkat, ribuan warga sipil yang sebelumnya mengungsi kembali ke rumah mereka meski ada peringatan dari militer Israel.

Gencatan senjata membuka jalan bagi rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang. Presiden Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sepakat mendukung Lebanon dalam membangun stabilitas dan ekonomi kawasan.

Baca juga: Hujan Lebat dan Serangan Israel Perburuk Kondisi Pengungsi Gaza

“Warga sipil di kedua belah pihak kini dapat kembali dengan aman. Mereka akan memulai kembali kehidupan mereka,” tegas Biden.

Tentara Lebanon akan mengambil alih keamanan di selatan setelah pasukan Israel mundur. Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati meminta persatuan nasional dan komitmen Israel terhadap gencatan senjata.

“Ini adalah fase paling kejam dalam sejarah kami. Namun, kami harus bersatu untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Mikati.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post