×
image

Kasus Penembakan Pelajar SMKN 4 Semarang, LBH Ajak Komnas HAM dan LPSK Desak Transparansi Polisi

  • image
  • By Shandi March

  • 27 Nov 2024

Siswa SMKN 4 Semarang tewas usai ditembak oleh diduga oknum polisi. (X @satria_gigin).

Siswa SMKN 4 Semarang tewas usai ditembak oleh diduga oknum polisi. (X @satria_gigin).


LBJ- Kasus penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy, seorang pelajar kelas XI SMKN 4 Semarang, terus menuai perhatian publik. Gamma meninggal dunia akibat luka serius di pinggul setelah tertembak oleh oknum polisi pada Minggu dini hari, 24 November 2024.

Kejadian tragis ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang.

Direktur LBH Semarang, Syamsudin Arif, mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), serta Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk segera mengusut kasus ini secara tuntas dan transparan.

Baca juga : Tragis! Gamma Rizkynata Oktafandy, Anggota Paskibra SMKN 4 Semarang, Diduga Tewas Ditembak Oknum Polisi

“Menuntut pengusutan perkara secara transparan dan berkeadilan dengan menghukum seberat-beratnya pelaku,” tegas Arif, dikutip LBJ, Selasa, (26/11).

Selain itu, LBH juga menyerukan agar perlindungan diberikan kepada keluarga korban, teman-teman sekolah, serta saksi yang terlibat dalam kasus ini. Mereka meminta reformasi di tubuh kepolisian untuk menjamin perlindungan hak-hak masyarakat.

Komnas HAM Dorong Penindakan Hukum Tegas

Komnas HAM turut memberikan perhatian terhadap kasus ini. Komisioner Komnas HAM, Saurlin Siagian, menegaskan pentingnya penindakan hukum yang tegas terhadap pelaku jika ditemukan pelanggaran.

“Kalau memang ada pelanggaran hukum, maka harus ada tindakan hukum,” ujar Saurlin.

Baca juga : Satpam Komplek Bantah Ada Tawuran Gangster di Lokasi Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang

Hingga saat ini, Komnas HAM belum menerima pengaduan resmi terkait peristiwa tersebut. Meski demikian, Saurlin memastikan bahwa Komnas HAM akan memproses laporan jika sudah diterima dan tidak menutup kemungkinan untuk bertindak secara proaktif dalam menangani perkara ini.

Kasus penembakan ini tidak hanya mencerminkan pelanggaran hak asasi manusia, tetapi juga menjadi cerminan kebutuhan mendesak untuk reformasi institusi kepolisian demi mencegah kejadian serupa di masa depan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post