×
image

Tiga Jurnalis Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 26 Nov 2024

Human Rights Watch (HRW) menyebut serangan yang menewaskan tiga jurnalis sebagai tindakan yang disengaja. (X/@hrw)

Human Rights Watch (HRW) menyebut serangan yang menewaskan tiga jurnalis sebagai tindakan yang disengaja. (X/@hrw)


LBJ - Serangan udara Israel pada 25 Oktober 2024 menewaskan tiga wartawan dan melukai beberapa lainnya di Hasbaiyya, Lebanon Tenggara. Human Rights Watch (HRW) menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang disengaja terhadap warga sipil, yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

HRW dalam laporan terbaru mengungkapkan bahwa serangan tersebut menargetkan wisma tamu tempat para wartawan tidur.

Korban tewas adalah Ghassan Najjar, Mohammad Reda, dan Wissam Qassim yang bekerja untuk media Al Mayadeen dan Al-Manar TV.

"Militer Israel mengetahui atau seharusnya mengetahui keberadaan wartawan di area tersebut," ujar Richard Weir, peneliti HRW.

Baca juga: Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel: Respon Serangan Israel

HRW tidak menemukan bukti adanya aktivitas militer di sekitar lokasi saat serangan berlangsung. Serangan dilakukan menggunakan bom dengan panduan Joint Direct Attack Munition (JDAM) buatan AS.

Teknologi ini memungkinkan bom menghantam target dengan akurasi tinggi. Sisa-sisa bom ditemukan di lokasi oleh pemilik resor, dan foto-foto menunjukkan konsistensi dengan perlengkapan JDAM yang diproduksi oleh Boeing.

“Penggunaan senjata AS oleh Israel untuk menyerang wartawan tanpa dasar militer adalah noda buruk bagi AS dan Israel,” tambah Weir.

Pemerintah AS didesak untuk menangguhkan transfer senjata ke Israel. HRW menyebut bahwa penggunaan senjata AS berulang kali melanggar hukum internasional. Namun, hingga kini, militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyatakan bahwa penggunaan senjata AS oleh Israel di Gaza kemungkinan melanggar hukum humaniter internasional. Namun, situasi medan perang sering kali menyulitkan pengambilan kesimpulan konkret.

Baca juga: Serangan Israel Guncang Pusat Kota Beirut, 20 Tewas dalam Ledakan Dahsyat

Pembunuhan wartawan terus memicu kecaman global dari kelompok advokasi media dan PBB. Bulan lalu, serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan dua jurnalis Al Mayadeen di Lebanon.

Sebulan sebelumnya, Reuters kehilangan videografernya, Issam Abdallah, dalam penembakan di Lebanon selatan. Serangan itu juga melukai serius jurnalis Al Jazeera dan AFP.

“Kematian wartawan tanpa konsekuensi memberikan sedikit harapan akan akuntabilitas pelanggaran ini,” pungkas Weir.

Israel kerap menyatakan tidak pernah secara sengaja menargetkan wartawan. Namun, dalam banyak kasus, klaim ini tidak terbukti melalui investigasi independen. Wartawan yang meliput konflik Israel di Gaza dan Lebanon menghadapi risiko yang sangat tinggi.

HRW mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel. Penegakan hukum internasional terhadap pelanggaran hak asasi manusia harus menjadi prioritas. Tanpa akuntabilitas, kekerasan terhadap wartawan dapat terus berlanjut.***



Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post