×
image

Hasto Kristiyanto Sebut Jokowi Dalang Kriminalisasi Anies Baswedan di Kasus Formula E

  • image
  • By Shandi March

  • 25 Nov 2024

Hasto Kristiyanto Sebut Jokowi Dalang Kriminalisasi Anies Baswedan di Kasus Formula E. (Tangkap layar Youtube Deni Sumargo)

Hasto Kristiyanto Sebut Jokowi Dalang Kriminalisasi Anies Baswedan di Kasus Formula E. (Tangkap layar Youtube Deni Sumargo)


LBJ - Hasto Kristiyanto membuat pernyataan mengejutkan terkait kasus Formula E yang menyeret nama Anies Baswedan. Dalam podcast Akbar Faizal Uncensored, Hasto menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok di balik dugaan kriminalisasi terhadap Anies Baswedan.

Dalam perbincangannya, Hasto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sempat menyampaikan kekhawatirannya terhadap Anies Baswedan.

"Saya masih ingat ketika Anies Baswedan itu dikriminalisasi. Itu Pak Presiden Jokowi berbicara dengan saya, seperti apa beliau sangat khawatir terhadap munculnya Anies Baswedan," ujar Hasto.

Baca juga : Anies Baswedan Acungkan Tiga Jari di Apel Siaga Bersama Pramono dan Rano

Hasto juga menegaskan bahwa dirinya mendengar langsung Jokowi memberikan instruksi terkait kasus Formula E.

“Sehingga itu nyata-nyata kasus Formula E itu kriminalisasi. Dan saya bersaksi itu dari perintah Pak Jokowi secara langsung,” tambah Hasto.

Geisz Chalifah Tanggapi Pernyataan Hasto

Menanggapi pernyataan tersebut, Geisz Chalifah, salah satu pendukung Anies, menyatakan bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang baru.

Lewat unggahannya di platform X, Geisz mengaku sudah lama mengetahui adanya upaya kriminalisasi terhadap Anies Baswedan.

"Hasto hanya menambah saja pengetahuan yang kita sudah sama-sama tahu. Anies dikriminalisasi jelang Pilpres oleh Jokowi," tulis Geisz di X.

Selain itu, Geisz menyoroti bagaimana Anies juga dijegal dalam Pilkada DKI Jakarta. Ia menilai ada kejahatan demokrasi yang dilakukan untuk mencegah Anies maju.

Baca juga : KPK Ungkap Drama 3 Jam Penangkapan Gubernur Bengkulu, Pakai Rompi Polantas untuk Kamuflase

"Lalu dijegal untuk maju Pilkada DKI. Tanggal 19 Agustus itu adalah hari kejahatan terhadap demokrasi. Ketika calon dari hasil operasi jahat dideklarasikan," pungkas Geisz.

Pernyataan Hasto Kristiyanto ini tentu memancing berbagai spekulasi. Namun hingga saat ini, pihak Istana belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut. Di sisi lain, Geisz Chalifah menilai bahwa apa yang diungkapkan Hasto hanya mempertegas apa yang sudah diketahui banyak orang.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post