Gaza Cola: Minuman Berpesan Kebebasan dan Perlawanan
By Cecep Mahmud
24 Nov 2024

Gaza Cola, minuman berkarbonasi dengan rasa khas dan misi kemanusiaan, membawa pesan perlawanan terhadap genosida. (X / @TashuGudokin)
LBJ - Gaza Cola, minuman berkarbonasi dengan rasa khas dan misi kemanusiaan, kini mencuri perhatian dunia. Berbeda dari minuman soda biasa, Gaza Cola membawa pesan perlawanan terhadap genosida, sekaligus mendukung kebebasan rakyat Palestina.
Pada sebuah restoran bernama Hiba Express di Holborn, London, Gaza Cola pertama kali diperkenalkan pada November 2023. Dihiasi dengan bendera Palestina dan pola keffiyeh, Gaza Cola dirancang oleh Osama Qashoo, seorang aktivis Palestina berusia 43 tahun.
"Ini bukan sekadar minuman," ujar Qashoo. "Gaza Cola adalah simbol kebebasan tanpa rasa bersalah."
Baca juga: Serangan Israel Guncang Pusat Kota Beirut, 20 Tewas dalam Ledakan Dahsyat
Ia menjelaskan bahwa minuman ini dirancang sebagai alternatif dari merek soda besar yang diduga mendukung pendanaan militer Israel.
Motivasi Qashoo sederhana tetapi penuh makna.
“Saya ingin memboikot perusahaan pendukung genosida di Gaza,” katanya.
Gaza Cola menjadi bagian dari gerakan global Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), yang bertujuan melemahkan perusahaan-perusahaan yang berkontribusi terhadap pendudukan Israel.
Selain itu, semua keuntungan Gaza Cola disumbangkan untuk membangun kembali bangsal bersalin di Rumah Sakit al-Karama, Gaza.
Qashoo mengklaim rasa Gaza Cola lebih lembut dibandingkan Coke. Hal ini diperkuat oleh Nynke Brett, seorang konsumen yang mencicipinya.
“Rasanya lebih enak, dan Anda merasa mendukung Palestina,” ungkapnya.
Produksi Gaza Cola dilakukan di Polandia untuk menghemat biaya, sebelum diimpor ke Inggris. Sejak Agustus 2024, lebih dari 500.000 kaleng telah terjual.
Baca juga: Serangan di Gaza: 120 Korban Jiwa dalam Dua Hari Akibat Serangan Israel
Proses menciptakan Gaza Cola bukan tanpa hambatan.
"Kami menolak setiap kompromi, dari nama hingga desain bendera," ujar Qashoo.
Ia mengaku menghadapi tantangan dalam memasarkan minuman tersebut karena isu politik yang menyertainya.
Gaza Cola bukan satu-satunya produk yang mendukung perjuangan Palestina. Perusahaan-perusahaan seperti Palestine Drinks dari Swedia dan Matrix Cola dari Yordania juga berkontribusi dalam gerakan ini.
Menurut Jeff Handmaker, sosiolog hukum di Universitas Erasmus, “Boikot konsumen efektif menuntut perusahaan bertanggung jawab atas kejahatan mereka.”
Kini, Qashoo tengah mengembangkan Gaza Cola versi baru dengan rasa lebih bersoda. Namun, ia menegaskan bahwa minuman ini adalah alat untuk menjaga kesadaran global terhadap penderitaan rakyat Palestina.
"Kita perlu terus mengingatkan dunia," ujar Qashoo. "Setiap tegukan Gaza Cola adalah salam kebebasan dari Palestina."
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini