Serangan di Gaza: 120 Korban Jiwa dalam Dua Hari Akibat Serangan Israel
By Cecep Mahmud
24 Nov 2024

Serangan udara Israel menyebabkan kerusakan signifikan pada Masjid al-Faruq di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah. (X/@gazanotice)
LBJ - Setidaknya 120 orang tewas akibat serangan udara Israel dalam dua hari terakhir. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan, serangan ini semakin intensif di wilayah Gaza yang terkepung.
Pada Jumat dan Sabtu, wilayah Gaza diguncang oleh pemboman besar-besaran. Sebanyak tujuh orang dilaporkan tewas di kawasan Zeitoun, Gaza City, setelah sebuah rumah dihantam serangan pada malam hari.
Korban lainnya tersebar di Gaza tengah dan selatan, menurut pejabat kesehatan setempat.
Baca juga: Tekanan Psikologis Akibat Perang, 6 Tentara Israel Bunuh Diri
Militer Israel melancarkan serangan darat dan udara di Gaza utara. Salah satu targetnya adalah Rumah Sakit Kamal Adwan, salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang masih beroperasi.
Direktur rumah sakit, Hussam Abu Safia, menyatakan bahwa serangan itu merusak pintu masuk ruang gawat darurat dan generator listrik.
"Sebanyak 12 orang terluka, termasuk dokter dan perawat," katanya pada Sabtu.
Di pihak lain, militer Israel membantah tuduhan ini.
“Kami tidak mengetahui adanya serangan di area tersebut,” ujar seorang juru bicara setelah melakukan peninjauan awal.
Baca juga: Australia Tolak Visa Mantan Menteri Israel: Alasan Ketegangan Sosial Jadi Sorotan
Serangan terbaru ini berlangsung di beberapa lokasi penting, termasuk Zeitoun, Gaza City, kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah, dan rumah sakit di Gaza utara.
Serangan dimulai sejak Jumat, berlanjut hingga Sabtu dengan kerusakan signifikan dilaporkan.
Israel menyatakan serangan ini bertujuan menghentikan serangan dari Hamas. Sejak Oktober 2023, lebih dari 44.000 orang tewas dan 104.000 lainnya luka-luka akibat serangan Israel, kata pejabat kesehatan Palestina.
Israel mengklaim serangan ini sebagai respons atas aksi Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.100 orang Israel.
Namun, dampaknya semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut hampir tidak ada bantuan yang sampai ke Gaza utara sejak serangan Israel meningkat.
Baca juga: Senat AS Tolak RUU Pembatasan Penjualan Senjata ke Israel
Kondisi kemanusiaan di Gaza memburuk dengan cepat. Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, stok bahan bakar untuk rumah sakit hanya cukup hingga dua hari ke depan. Bantuan kemanusiaan masih minim, sementara kekhawatiran kelaparan semakin meningkat.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mendesak Israel untuk memperbaiki situasi di Gaza. Namun, serangan terus berlangsung tanpa tanda-tanda mereda.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini