×
image

Tekanan Psikologis Akibat Perang, 6 Tentara Israel Bunuh Diri

  • image
  • By Shandi March

  • 23 Nov 2024

Enam tentara Israel dilaporkan bunuh diri, diduga akibat tekanan psikologis parah dari keterlibatan dalam genosida di Gaza dan konflik di Lebanon Selatan. (X@AdameMedia)

Enam tentara Israel dilaporkan bunuh diri, diduga akibat tekanan psikologis parah dari keterlibatan dalam genosida di Gaza dan konflik di Lebanon Selatan. (X@AdameMedia)


LBJ - Militer Israel tengah menghadapi krisis besar dalam kesehatan mental para tentaranya. Dalam beberapa bulan terakhir, enam tentara Israel dilaporkan bunuh diri, diduga akibat tekanan psikologis parah dari keterlibatan dalam genosida di Gaza dan konflik di Lebanon Selatan.

Menurut investigasi yang dirilis oleh Harian Israel Yedioth Ahronoth, jumlah kasus bunuh diri ini bisa lebih tinggi. Namun, pihak militer belum merilis angka resmi, meski sebelumnya berjanji akan mempublikasikannya pada akhir tahun.

Laporan ini mengungkap sisi gelap dari operasi militer yang telah berlangsung selama lebih dari 413 hari, termasuk penghancuran massal, pembunuhan warga sipil, dan penyiksaan brutal terhadap penduduk Gaza.

Baca juga : Netanyahu Tawarkan Hadiah $5 Juta untuk Pembebasan Tawanan Israel di Gaza

Trauma Mendalam

Sejak konflik dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, militer Israel melakukan aksi brutal yang meliputi pembunuhan massal, penghancuran rumah sakit, hingga mengebom permukiman warga.

Dalam laporan terbaru, pasukan Israel dilaporkan mengejek para tahanan Palestina dengan mengaku bermain sepak bola menggunakan kepala anak-anak Gaza.

Selain itu, banyak video yang menunjukkan tentara Israel menjarah rumah, menghancurkan properti, hingga mencuri mainan anak-anak. Perilaku sadis ini dinilai memicu gangguan psikologis di kalangan tentara.

Laporan menyebutkan, sekitar sepertiga tentara Israel yang terlibat dalam operasi ini menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Bahkan, jumlah tentara yang mengalami trauma mental diperkirakan jauh lebih banyak dibandingkan mereka yang menderita luka fisik akibat perang.

Baca juga : Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Lebih dari 200 Anak

Media tersebut mengutip pendapat para ahli yang menyebutkan bahwa dampak sebenarnya dari krisis kesehatan mental ini baru akan terlihat sepenuhnya setelah invasi militer selesai dan para tentara kembali menjalani kehidupan sehari-hari.

Ribuan Tentara Butuh Perawatan Psikologis

Pada Maret 2024, Kepala Departemen Kesehatan Mental Militer Israel, Lucian Tatsa-Laur, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.700 tentara telah menerima perawatan psikologis.

Namun, angka ini terus meningkat seiring laporan baru tentang tentara yang menghadapi tekanan akibat penempatan yang diperpanjang di Gaza dan Lebanon.

Situasi ini menjadi peringatan serius bagi militer Israel, yang selama ini fokus pada operasi militer tanpa mempertimbangkan dampak psikologis terhadap personelnya.

Para ahli meyakini, beban mental yang dialami tentara akan terus bertambah jika konflik tidak segera dihentikan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post