Respon Politisi Amerika Serikat Terhadap Perintah Penangkapan Netanyahu
By Cecep Mahmud
22 Nov 2024

Senator Lindsey Graham menyebut pengadilan sebagai "tidak sah" dan mendesak sanksi terhadap pejabat ICC. (X / @ShaykhSulaiman)
LBJ - Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant. Langkah ini mendapat respons keras dari politisi Amerika Serikat, memperlihatkan perpecahan sikap di Kongres terkait dukungan terhadap Israel.
Mayoritas politisi AS, baik dari Partai Demokrat maupun Republik, mengutuk keputusan ICC. Senator Lindsey Graham menyebut pengadilan sebagai "tidak sah" dan mendesak sanksi terhadap pejabat ICC.
“Presiden Biden perlu mendukung legislasi bipartisan untuk menghukum pengadilan ini,” ujar Graham.
Baca juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu & Gallant
Senator Tom Cotton bahkan mengancam menggunakan “Undang-Undang Invasi Den Haag” untuk melindungi Netanyahu.
“ICC hanyalah pengadilan politik yang tidak kredibel,” tegas Cotton.
Gedung Putih juga menyatakan penolakan terhadap keputusan ini. Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih, menilai langkah ICC sebagai proses tergesa-gesa dan menegaskan bahwa Israel bukan bagian dari yurisdiksi pengadilan tersebut.
Di sisi lain, Rashida Tlaib, anggota Kongres AS keturunan Palestina, menyambut keputusan ICC dengan antusias. Ia menilai langkah ini sebagai awal dari keadilan bagi rakyat Palestina.
“Surat perintah penangkapan ini adalah langkah bersejarah melawan rezim apartheid Israel,” ungkap Tlaib dalam pernyataan resminya.
Baca juga: Netanyahu Kecam ICC atas Surat Perintah Penangkapan:
Ia juga mendesak AS untuk menghentikan bantuan militer ke Israel, yang dinilai telah mendukung kejahatan perang.
Surat perintah ini memperbesar jurang perbedaan di Kongres AS. Beberapa anggota mendesak agar hubungan AS-Israel ditinjau kembali. Namun, mayoritas politisi tetap mempertahankan posisi tradisional mendukung Israel, meski menghadapi kritik internasional.
Anggota Kongres Florida, Jared Moskowitz, menuduh ICC menggunakan standar ganda terhadap Israel.
“Ini adalah bentuk antisemitisme yang tidak bisa diterima,” ujar Moskowitz.
Baca juga: Netanyahu Resmi Jadi Buronan ICC, Italia Siap Ambil Tindakan
Tekanan dari kedua kubu membuat pemerintahan Biden berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, AS terus mendukung Israel sebagai sekutu utama di Timur Tengah. Namun, tuntutan sanksi terhadap ICC menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih hati-hati.
“Saat ini, kami sedang berkonsultasi dengan mitra, termasuk Israel, untuk menentukan langkah selanjutnya,” kata Jean-Pierre kepada media.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini