Netanyahu Tawarkan Hadiah $5 Juta untuk Pembebasan Tawanan Israel di Gaza
By Cecep Mahmud
21 Nov 2024

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan hadiah $5 juta bagi siapa pun yang membantu pembebasan tawanan Israel dari Gaza. (Foto / X)
LBJ - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang berhasil membebaskan tawanan Israel dari Gaza. Tawaran ini disampaikan di tengah tekanan publik dan protes keluarga korban untuk mencapai kesepakatan damai dengan Hamas.
Pada hari Selasa, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan hadiah $5 juta bagi siapa pun yang membantu pembebasan tawanan Israel dari Gaza. Ia juga menawarkan jalan keluar aman bagi keluarga yang turut berkontribusi dalam upaya ini.
“Siapa pun yang membawa sandera kepada kami akan menemukan jalan keluar yang aman bagi dirinya dan keluarganya. Kami juga akan memberikan $5 juta untuk setiap sandera,” ujar Netanyahu selama kunjungannya ke Gaza.
Baca juga: Amerika Serikat Veto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB
Diperkirakan, 101 tawanan Israel masih berada di Gaza. Namun, sepertiga dari jumlah tersebut diyakini telah meninggal dunia. Tawanan ini menjadi pusat perhatian setelah keluarga korban dan pendukung mereka menggelar protes massal, mendesak pemerintah untuk mencapai gencatan senjata dengan Hamas.
“Kami akan membawa mereka semua kembali,” tegas Netanyahu.
Namun, ia menegaskan bahwa solusi militer tetap menjadi prioritas untuk membebaskan semua tawanan.
Protes publik menambah tekanan terhadap Netanyahu, yang kerap dikritik tidak serius dalam menyelesaikan konflik.
Beberapa pihak menilai kebijakan militer Netanyahu lebih bersifat mempertahankan kekuasaan politiknya daripada mencapai solusi damai.
Baca juga: Senat AS Tolak RUU Pembatasan Penjualan Senjata ke Israel
Para analis juga mengaitkan kebijakan Netanyahu dengan upaya menghindari penyelidikan resmi atas kegagalan keamanan Israel sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Sementara itu, perang Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 44.000 warga Palestina tewas dan 104.000 lainnya terluka.
Komite PBB menyatakan Israel menggunakan kelaparan sebagai metode perang, dengan merampas kebutuhan dasar warga Palestina seperti makanan, air, dan bahan bakar.
“Hamas tidak akan kembali memerintah Gaza,” kata Netanyahu, menegaskan tujuan militernya.
Baca juga: Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Lebih dari 200 Anak
Pemimpin G20 yang bertemu di Rio de Janeiro turut menyerukan gencatan senjata komprehensif. Mereka mengungkapkan keprihatinan atas situasi kemanusiaan di Gaza, meminta penghentian konflik agar warga sipil dapat kembali dengan selamat.
Netanyahu, di sisi lain, tetap bersikukuh melanjutkan operasi militer hingga semua tawanan dibebaskan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini