OCHA Desak Israel Buka Akses untuk Selamatkan Nyawa Ribuan Orang
By Cecep Mahmud
20 Nov 2024
.jpg)
Warga Gaza berusaha mendapatkan makanan dari dapur umum yang dikelola OCHA ditengah gempuran Israel. (X/@audreybirs)
LBJ - Lebih dari 40 hari, upaya bantuan kemanusiaan di Gaza Utara mengalami penolakan dan hambatan serius. Laporan dari OCHA mengungkap situasi darurat, dengan risiko kelaparan, kekurangan medis, hingga penjarahan bersenjata. PBB menyerukan tindakan segera kepada otoritas terkait untuk membuka akses bantuan.
Wilayah Gaza Utara, termasuk Beit Hanoun, Beit Lahiya, dan Jabalya, kini dalam kondisi darurat kemanusiaan. Petugas PBB mengatakan, dari 31 misi bantuan, 27 ditolak dan 4 lainnya terganggu. Akibatnya, dapur umum tutup, dukungan gizi terhenti, dan sanitasi lumpuh.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), otoritas Israel telah membatasi akses bagi tim medis dan bantuan.
Baca juga: Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Lebih dari 200 Anak
“Upaya mitra kesehatan untuk mengirim tim medis internasional terhambat,” kata OCHA.
Komite Peninjauan Kelaparan IPC juga memperingatkan risiko kelaparan ekstrem di Gaza Utara.
Selama lebih dari 40 hari terakhir, pembatasan terhadap misi kemanusiaan meningkat. Insiden penolakan terakhir terjadi Minggu lalu, saat tim medis internasional membawa bahan bakar dan perlengkapan medis ke Rumah Sakit Kamal Adwan.
Baca juga: Serangan Mematikan di Beit Lahiya: Anak-Anak Jadi Korban Terbesar
Bantuan terhalang oleh pos pemeriksaan militer Israel.
“Tim kami dipaksa meninggalkan makanan di pos pemeriksaan sebelum mencapai rumah sakit,” ujar OCHA.
Selain itu, penjarahan bersenjata memperburuk kondisi dengan menghambat distribusi bantuan.
Rumah sakit di Gaza Utara, seperti Kamal Adwan, Al Awda, dan Rumah Sakit Indonesia, menjadi fokus utama. Akses ke fasilitas ini sangat terbatas, sementara pasokan medis, unit darah, dan bahan bakar semakin menipis.
Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara di Lebanon, 32 Orang Tewas dan Puluhan Terluka
OCHA mendesak Israel membuka lebih banyak jalur masuk ke Gaza.
“Israel memikul tanggung jawab memulihkan ketertiban dan mengizinkan operasi polisi sipil,” tegas OCHA.
Solusi juga mencakup pengamanan distribusi bantuan dari ancaman penjarahan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini