Tarian Haka Hana Rawhiti Maipi Clarke di Parlemen Selandia Baru
By Cecep Mahmud
17 Nov 2024
Hana adalah anggota parlemen muda yang berani menyuarakan kepentingan suku Maori. (X/@AzizulFarhan2)
LBJ - Hana Rawhiti Maipi Clarke, anggota parlemen muda keturunan Maori, menarik perhatian dunia dengan tarian Haka "Ka Mate" di parlemen Selandia Baru. Tarian itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap RUU yang dianggap merugikan hak suku Maori. Dengan suara lantang dan tindakan berani, Hana menolak pengesahan RUU kontroversial ini.
Pada 14 November, Hana Rawhiti Maipi Clarke (22) mengejutkan parlemen Selandia Baru. Ia melantunkan seruan tradisional suku Maori, "Ka mate, ka mate, ka ora, ka ora," sambil melakukan tarian Haka "Ka Mate".
Protes ini dilakukan untuk menolak RUU yang menafsirkan ulang perjanjian Waitangi.
RUU ini dianggap merugikan hak-hak suku Maori, yang mencakup 20% populasi Selandia Baru. Perjanjian Waitangi, yang ditandatangani pada 1840 antara Inggris dan lebih dari 500 kepala suku Maori, menjadi dasar tuntutan hak-hak ini.
Hana mengatakan, "RUU ini melemahkan perjuangan panjang kami sebagai keturunan suku Maori."
Baca juga: Israel Meningkatkan Serangan di Lebanon: Situasi Kian Memanas
Hana adalah anggota parlemen muda yang berani menyuarakan kepentingan suku Maori. Sebagai keturunan asli, ia merasa bertanggung jawab melindungi hak-hak leluhurnya.
Tindakan dramatis Hana merobek dokumen RUU di parlemen menunjukkan tekadnya melawan diskriminasi.
Tarian Haka merupakan ekspresi budaya suku Maori. Gerakan ritmis seperti menghentakkan kaki, menepuk dada, dan melotot adalah bagian dari tarian ini. Tarian ini melambangkan kebanggaan, kekuatan, dan persatuan.
Tim rugby All Blacks sering memperagakan Haka untuk menunjukkan kekuatan sebelum pertandingan. Namun, secara tradisional, Haka juga digunakan dalam ritual pertemuan antar suku.
Baca juga: Israel Serang Sekolah Pengungsi Palestina di Gaza, 10 Tewas dan 20 Luka-Luka
Tindakan Hana mendapat pujian dan perhatian global. Para pendukungnya menyebut protes ini sebagai simbol keberanian melawan ketidakadilan.
Media internasional menggambarkan tarian itu sebagai "getaran budaya yang mengguncang parlemen."
Perjanjian Waitangi pertama kali ditandatangani pada tahun 1840. Isi perjanjian ini memberikan perlindungan terhadap hak-hak tanah dan kekayaan alam suku Maori.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini