LBJ - Kepresidenan Palestina mengutuk serangan pemukim Israel di Beit Furik, Tepi Barat, pada Sabtu (16/11). Serangan ini melibatkan pembakaran kendaraan dan ruang pertanian milik warga Palestina.

Juru bicara kepresidenan, Nabil Abu Rudeineh, menyebut tindakan ini sebagai "terorisme" yang mengancam stabilitas kawasan.

Pada pagi hari, pemukim Israel menyerang rumah-rumah warga di Beit Furik, wilayah timur Nablus.

Menurut sumber setempat, tiga kendaraan dibakar, termasuk fasilitas pertanian. Hingga kini, belum ada komentar dari pihak Israel terkait insiden tersebut.

Baca juga: Israel Serang Sekolah Pengungsi Palestina di Gaza, 10 Tewas dan 20 Luka-Luka

Nabil Abu Rudeineh menyatakan bahwa tindakan ini bukan hanya serangan fisik, tetapi juga bentuk "kriminalitas dan terorisme."

Ia menyoroti bahwa dukungan keuangan dan politik dari Amerika Serikat turut mendorong pelanggaran hukum internasional oleh Israel.

Kekerasan ini meningkatkan penderitaan rakyat Palestina. Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 770 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Abu Rudeineh menegaskan bahwa rakyat Palestina akan tetap teguh mempertahankan hak-hak mereka.

Baca juga: Mahasiswa Serukan Teruskan Boikot Produk Terafiliasi ke Israel

Palestina menyerukan tindakan internasional untuk menghentikan agresi Israel, termasuk di Gaza.

"Kekerasan ini tidak akan membawa keamanan atau stabilitas," tegas Abu Rudeineh.

Ia meminta dunia internasional lebih tegas menegakkan hukum dan keadilan.

Abu Rudeineh menegaskan, Palestina tidak akan mundur dari perjuangan mereka.

"Rakyat kami akan terus berdiri teguh di tanah kami, mempertahankan tempat suci dan hak-hak kami," ucapnya.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini