LBJ - Mahasiswa di Jakarta, Bogor, Banten, Bandung, dan Pekalongan menggelar aksi boikot produk. Aksi ini bertepatan dengan satu tahun keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 83. Fatwa tersebut menyerukan dukungan kepada Palestina melalui boikot produk terafiliasi Israel.

Koordinator Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat Palestina (SMURP), Andrian, menyampaikan pesan pentingnya aksi ini.

“Tolong jangan lupakan Palestina karena genosida belum selesai,” tegas Andrian, Jumat lalu.

Baca juga: Kepala OCHA PBB: Israel Lakukan Kejahatan Internasional Paling Serius

Mahasiswa menyebarkan informasi tentang lima kriteria produk yang terafiliasi Israel berdasarkan panduan MUI. Produk-produk tersebut meliputi Starbucks, Danone Aqua, Nestle, Zara, dan McDonald's. Menurut Andrian, keuntungan perusahaan-perusahaan ini mengalir ke zionis Israel.

“Aksi boikot produk terbukti efektif untuk menekan ruang gerak perusahaan yang terafiliasi Israel,” tambahnya.

Genosida yang dilakukan Israel di Palestina telah merenggut lebih dari 43.000 nyawa. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 101.000 orang terluka akibat serangan Israel ke tenda-tenda pengungsian di Gaza.

Mahasiswa mengutuk keras aksi brutal tersebut. Mereka menyerukan kepada masyarakat untuk bersolidaritas melalui boikot produk asing yang terafiliasi Israel.

Baca juga: Masa Depan Pendidikan Palestina di Gaza Terancam Akibat Kebijakan Baru Israel

SMURP berencana memperluas gerakan ini ke seluruh kampus di Indonesia. Andrian mengajak masyarakat untuk memilih produk nasional sebagai alternatif.

“Setelah boikot, kita beralih ke produk nasional,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa perjuangan untuk pembebasan Palestina belum berakhir. Aksi ini dianggap langkah konkret untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini