Intimidasi SMAK Gloria 2 Selesai, Ivan Sugianto Pajang Foto Bareng Kolonel TNI AD
By Shandi March
12 Nov 2024
Ivan Excel duduk di kursi belakang mobil bersama Kolonel TNI AD yang terlihat memberi isyarat jempol. (Twitter @LexWu_13)
LBJ - Kasus intimidasi yang dilakukan Ivan Sugianto terhadap siswa dan pihak SMAK Gloria 2 Surabaya mungkin sudah berakhir secara damai, namun tindakan selanjutnya dari Ivan justru kembali memicu kontroversi. Kali ini, Ivan mengunggah foto bersama oknum perwira TNI AD berpangkat Kolonel yang diduga menjadi pendukungnya dalam kasus tersebut.
Setelah menyelesaikan permasalahan intimidasi dengan pihak sekolah, Ivan, yang juga dikenal dengan nama Ivan Excel, kembali mendapat sorotan publik. Melalui akun X dengan nama pengguna @LexWu_13, foto Ivan bersama dua anggota TNI, termasuk seorang Kolonel, menarik perhatian dan kecaman dari masyarakat luas.
Dalam foto yang beredar, Ivan duduk di kursi belakang mobil bersama Kolonel yang terlihat memberi isyarat jempol, sementara dua anggota TNI lainnya duduk di depan.
Baca juga : Tak Terima Anak Diejek, Pria di Surabaya Suruh Siswa SMA Berlutut Sambil Menggonggong
Potret ini memunculkan spekulasi bahwa Kolonel tersebut berperan sebagai "bekingan" atau pendukung Ivan dalam kasus intimidasi ini.
"Kijang 1 memanggil kijang 2, ganti," demikian keterangan yang tertulis dalam postingan tersebut.
Netizen Pertanyakan Tugas dan Etika Anggota TNI
Foto ini langsung menimbulkan reaksi keras dari masyarakat di media sosial. Banyak warganet yang menyoroti keterlibatan perwira TNI dalam urusan pribadi Ivan, yang dianggap bertentangan dengan tugas utama tentara.
“Anggota tentara memiliki tugas utama untuk menjaga keamanan negara. Mereka dilatih dan dibekali untuk menjalankan tugas-tugas militer, bukan untuk kepentingan pribadi individu atau kelompok tertentu, ” ujar netizen @vbxyz.
Baca juga : Yudha Arfandi Divonis 20 Tahun Penjara, Terbukti Bunuh Dante Anak Tamara Tyasmara
Sementara itu, komentar lain dari @MadaSastro mengkritisi kinerja pemerintah yang dianggap kurang selaras dengan pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.
“Malas bayar pajak. Tak ada perubahan berarti. Pelayanan tak selaras dengan pajak mahal yang kita bayar. Bobrok dan KKN masif di berbagai lini.”***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini