×
image

Palestina Mengecam Rencana Israel Anekasi Tepi Barat, Palestina

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 12 Nov 2024

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara kepresidenan Palestina, menyebut rencana aneksasi sebagai upaya serius untuk mengendalikan Tepi Barat. (Foto X)

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara kepresidenan Palestina, menyebut rencana aneksasi sebagai upaya serius untuk mengendalikan Tepi Barat. (Foto X)


LBJ - Pernyataan terbaru dari Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mendapat kecaman tajam dari Otoritas Palestina pada Senin. Smotrich menyatakan bahwa Israel akan aneksasi Tepi Barat pada tahun 2025, langkah yang memicu kekhawatiran besar di pihak Palestina.

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara kepresidenan Palestina, menyebut rencana tersebut sebagai upaya serius untuk mengendalikan Tepi Barat.

“Israel tidak puas dengan kejahatan yang dilakukan di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem,” tegas Rudeineh.

Palestina menganggap bahwa kebijakan ini akan membawa kawasan menuju "ledakan skala penuh".

Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 40 Warga Palestina di Gaza, yang Dinyatakan Aman

Pernyataan Smotrich ini muncul di tengah kegagalan masyarakat internasional dalam menerapkan resolusi PBB yang mendukung perdamaian.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyatakan bahwa lemahnya tindakan dunia mendorong Israel melanjutkan "pelanggaran" terhadap rakyat Palestina.

Kementerian itu juga meminta Dewan Keamanan PBB segera memberikan Palestina keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurut Kementerian Palestina, diperlukan sanksi internasional yang kuat dan efektif untuk menghentikan rencana ini.

Baca juga: Israel Siapkan Aneksasi Tepi Barat, Berharap Dukungan Presiden Terpilih AS Donald Trump

"Sanksi yang bersifat mencegah harus diberlakukan terhadap Israel dan para pemimpinnya," ungkap pernyataan resmi kementerian.

Bezalel Smotrich menyebut bahwa peluang untuk memperluas kedaulatan ini akan meningkat jika Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Smotrich menganggap situasi politik di AS ini dapat mempermudah langkah Israel di Tepi Barat.

Otoritas Palestina mengingatkan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas dampak dari kebijakan "berbahaya" ini.

Mereka berharap adanya respons tegas dari AS dan masyarakat internasional untuk menghentikan upaya yang dianggap akan menghancurkan perjuangan Palestina serta menghapus solusi dua negara.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post