Bandara Komodo Ditutup Sementara Akibat Abu Vulkanik, Ribuan Penumpang Terdampak
By Cecep Mahmud
10 Nov 2024
Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo terpaksa ditutup sementara, untuk menghindari risiko keselamatan penerbangan di wilayah udara Flores. (tangkap layar)
LBJ - Bandara Internasional Komodo di Labuan Bajo terpaksa ditutup sementara akibat paparan abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi pada Minggu (10/11/2024). Langkah ini diambil untuk menghindari risiko keselamatan penerbangan di wilayah udara Flores, khususnya di sekitar Manggarai Barat.
Ceppy Triono, Kepala UPBU Komodo, menyatakan sebanyak 30 penerbangan yang dijadwalkan dari dan menuju Bandara Komodo harus dibatalkan.
"Yang berdampak adalah 2.155 calon penumpang yang datang dan 2.426 calon penumpang yang berangkat," ujar Ceppy di Bandara Komodo, Minggu sore.
Kondisi abu vulkanik tersebut diketahui setelah pemeriksaan antara pukul 14.00-16.00 WITA yang memastikan landasan pacu Bandara Komodo positif terpapar abu. Menurut Ceppy, pihak bandara terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta stakeholder terkait untuk memantau perkembangan situasi.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik hingga 9 Kilometer
Ceppy menambahkan, meskipun penerbangan dibatalkan, aktivitas di Bandara Komodo tetap berjalan normal. Petugas bandara fokus melayani maskapai yang melakukan penjadwalan ulang dan memproses pengembalian uang tiket bagi calon penumpang.
"Kami berharap kelembapan cukup pada malam ini sehingga partikel abu bisa turun dan bandara dapat dibuka besok," imbuhnya.
Belum ada kepastian mengenai kapan penerbangan di Bandara Komodo akan kembali beroperasi normal. BMKG masih memantau cuaca dan kondisi abu vulkanik di wilayah tersebut untuk memutuskan waktu aman pembukaan kembali.
Masyarakat di sekitar Manggarai Barat dan para penumpang diminta bersabar dan mengikuti informasi terbaru dari pihak bandara. Keamanan dan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama, terutama dalam kondisi bencana alam seperti ini.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini