LBJ - Krisis pangan mengancam ribuan warga di Gaza Utara saat konflik terus memanas. Menurut Komite Peninjau Kelaparan (FRC), kondisi darurat ini memerlukan aksi cepat dalam beberapa hari ke depan.

“Tindakan segera, dalam hitungan hari, diperlukan dari pihak terkait untuk mencegah bencana,” ungkap FRC dalam pernyataan pada Jumat.

FRC juga memperingatkan bahwa risiko kelaparan besar bisa terjadi jika bantuan tidak segera tiba.

Kondisi Kemanusiaan Memburuk

Badan PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan, masih ada sekitar 75.000 hingga 95.000 orang yang terjebak di Gaza Utara. Mereka kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.

Baca juga: Serangan Israel Sebabkan Puluhan Warga Tewas, Saat Bantuan Terbatas Masuk

Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) Cindy McCain mengungkapkan keprihatinan yang mendalam.

“Kelaparan kemungkinan besar sedang terjadi atau akan segera terjadi di Gaza Utara,” tulis McCain melalui media sosial X.

Ia mendesak aksi cepat untuk membuka akses bantuan kemanusiaan.

Kondisi Bencana Kesehatan dan Pangan

Menurut Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC), tingkat kelaparan di Gaza Utara berpotensi melampaui ambang batas krisis. IPC menetapkan bahwa kelaparan terjadi jika 20 persen penduduk kekurangan pangan, 30 persen anak-anak mengalami gizi buruk akut, dan dua orang dari 10.000 orang meninggal setiap harinya.

Jumlah bantuan ke Gaza saat ini mengalami penurunan tajam. Data PBB menunjukkan rata-rata 37 truk bantuan memasuki Gaza setiap hari sejak Oktober, jauh dari kebutuhan minimum 350 truk per hari.

Baca juga: Ketika Donald Trump Berjanji kepada Khabib Nurmagomedov untuk Hentikan Serangan Israel ke Palestina

Desakan dari AS dan Kritik Terhadap Penutupan Akses Bantuan

Pemerintah Amerika Serikat mendesak Israel untuk memperbaiki akses bantuan ke Gaza atau menghadapi potensi pembatasan bantuan militer AS.

Jean-Martin Bauer, Direktur Analisis Gizi dan Keamanan Pangan WFP, menyatakan sebelum perang dimulai, Gaza menerima 500 truk bantuan setiap harinya. Kini, angka tersebut menurun drastis akibat blokade yang diperketat.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini