Indonesia dan China Sepakati Kerja Sama Ekonomi Biru dan Tanggul Laut Raksasa
By Cecep Mahmud
10 Nov 2024

Presiden Prabowo Subianto disambut Presiden Xi Jinping, di Balai Agung Rakyat, Beijing, Tiongkok. (foto X)
LBJ - Indonesia dan China memperkuat kemitraan strategis dalam sektor maritim melalui pengembangan ekonomi biru dan proyek "Great Sea Wall". Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping menyaksikan langsung penandatanganan berbagai kesepakatan bilateral yang mencakup aspek ekonomi dan infrastruktur penting.
Dalam pertemuan bilateral yang digelar di Beijing, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan optimisme dari kedua belah pihak.
"Banyak kerja sama yang diharapkan akan terus berkembang, khususnya dalam ekonomi biru, yang meliputi energi maritim, tenaga surya, dan perikanan," ujar Airlangga.
Pada pertemuan ini, kedua negara menandatangani beberapa kesepakatan dalam sektor ekonomi biru yang berfokus pada eksplorasi potensi laut, energi terbarukan, dan perikanan tangkap berkelanjutan.
Baca juga: Hormati Pahlawan, Presiden Prabowo Kunjungi Monumen Pahlawan Rakyat di Tiananmen Beijing
Airlangga menjelaskan bahwa proyek "Great Sea Wall" di pesisir utara Jawa juga menjadi sorotan dalam diskusi ini.
"Presiden Prabowo menyampaikan visi terkait proyek tanggul laut raksasa sebagai upaya mengatasi tantangan perubahan iklim dan melindungi wilayah pesisir," ungkapnya.
Selain itu, inisiatif "Two Countries Twin Parks" yang akan mengembangkan kawasan industri di kedua negara juga dibahas. Program ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama di bidang industri dan perdagangan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, serta membuka lapangan kerja baru bagi kedua negara.
Kerja sama lainnya melibatkan dukungan China dalam program makanan bergizi bagi siswa sekolah di Indonesia. Kesepakatan ini dituangkan dalam MoU bertajuk "Food Supplementation and School Feeding Programme in Indonesia".
Baca juga: Bertemu Zhao Leji, Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Indonesia-China
Airlangga menegaskan, "China mendukung program makan bergizi gratis di Indonesia, dan ini selaras dengan program serupa yang sudah berjalan di negara mereka."
Di sektor keamanan, pertemuan juga melibatkan pembahasan lanjutan yang akan ditindaklanjuti oleh Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari kedua negara. Sistem pembayaran antar negara melalui "local currency settlement" atau LCS juga dioptimalkan untuk memperkuat perdagangan tanpa ketergantungan pada mata uang asing.
Terkait hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Airlangga menekankan bahwa Indonesia tetap konsisten dalam prinsip non-blok.
"Indonesia non-blok, dan ini memungkinkan kita bekerja sama dengan siapa pun," jelasnya.
Indonesia juga sedang dalam proses bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang diharapkan memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi internasional.
Kunjungan bilateral ini menunjukkan keseriusan Indonesia dan China untuk memperkuat kerja sama jangka panjang dalam pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Kesepakatan ini diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian kedua negara dan menciptakan stabilitas di kawasan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini