×
image

Berkutu, Siswi SD di Cianjur Digunduli Guru

  • image
  • By Sitiayani

  • 09 Nov 2024

Ilustrasi. Foto: Freepik

Ilustrasi. Foto: Freepik


LBJ - Ramai di media sosial seorang siswi SD di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat digunduli gurunya. Diduga tindakan guru tersebut dilakukan dengan dalih rambut siswi itu tidak terawat dan berkutu.

Dalam video pendek beredar, terlihat siswi tersebut dicukur oleh gurunya, ada banyak kutu bermunculan ketika sang guru menyisir kepala siswi menggunakan alat cukur.

Pada video lain, tampak siswa tersebut berada di rumah dalam keadaan menangis dan terduduk dengan kepala sudah botak.

"Saurna uih sakola, murangkalih nangis digundulan ku guruna (katanya pulang sekolah, anak nangis digunduli oleh gurunya)," kata seorang laki-laki yang memideokan.

Pemideo menyayangkan perbuatan sang guru menggunduli siswi disebutnya masih bagian dari keluarganya.

"Na teu aya cara nu sanes dugika digundulan (memang tidak ada cari lain sampai digunduli)," sesalnya.

Selain itu, pria pemideo meminta pertanggungjawaban pihak sekolah. Sebab siswi itu tidak mau bersekolah atau dipindahkan ke sekolah lain.

"Murangkalih teh janten isin sakola, alim sakola. Pindah sakola ge alim. (Anaknya jadi malu sekolah, tidak mau sekolah. Pindah sekolah pun tidak mau)," tuturnya.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Aripin, mengatakan peristiwa viral itu terjadi di SDN Babakan, Kecamatan Cikadu.

Jelasnya, siswa tersebut memang digunduli salah seorang guru.

"Betul kejadian itu di SDN Babakan. Tujuannya memang baik, tapi pelaksanaannya yang salah," kata Aripin.

Dijelaskan, guru ingin membersihkan kutu pada rambut siswi tersebut. Namun seharusnya saat pelaksanaan berkoordinasi terlebih dahulu dengan orangtuanya.

"Seharusnya berkoordinasi dengan orangtua murid. Itu namanya anak diperintahkan nurut, tapi orangtuanya belum tentu menerima," jelas Aripin.

"Kalau anak laki-laki ada dalam kewajaran, tapi itu perempuan, beda psikologinya," tambahnya.

Aripin berjanji Disdikpora akan melakukan pendampingan agar siswi tersebut mau kembali bersekolah.

"Kami terus koordinasi untuk pemulihan psikologinya. Anak itu pada hari ini tidak masuk. Kami akan pulihkan agar siswi itu bisa secepatnya bersekolah lagi," janji Aripin. ***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Tags:


Popular Post