Gemparnya Equatorial Guinea Lagi Geledah Korupsi Eh Malah Dapat Video "Bercocok Tanam"
By Priya Husada
08 Nov 2024
Skandal Video "bercocok tanam" pejabat tinggi pemerintah, Baltasar Ebang Engonga(foto: https://mwanzotv.com/)
LBJ - Baru-baru ini, publik Equatorial Guinea dikejutkan oleh skandal video "acara bercocok tanam" yang melibatkan pejabat tinggi pemerintah, Baltasar Ebang Engonga. Dalam video yang beredar luas di media sosial, Engonga—yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Badan Investigasi Keuangan Nasional (ANIF)—tampak terlibat dalam "acara bercocok tanam" dengan sejumlah perempuan, termasuk istri dari pejabat-pejabat penting di pemerintahan. Kasus ini menimbulkan kecaman dari masyarakat dan menjadi sorotan utama terkait etika dan integritas publik di kalangan pejabat tinggi negara.
Latar Belakang Kasus
Skandal ini bermula ketika pihak berwenang memeriksa komputer Engonga dalam penyelidikan kasus korupsi. Saat itulah ditemukan hampir 400 rekaman video yang memperlihatkan "acara bercocok tanam" Engonga dengan beberapa perempuan. Rekaman-rekaman ini tidak hanya melibatkan wanita biasa, tetapi juga istri-istri dari pejabat tinggi, termasuk menteri serta anggota keluarga dari tokoh pemerintahan berpengaruh.
“Kasus ini menjadi skandal seks terbesar dalam sejarah Equatorial Guinea, mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” kata seorang pengamat politik yang enggan disebutkan namanya.
Sontak, skandal ini menarik perhatian internasional, terlebih karena video tersebut tersebar luas di berbagai platform media sosial, mulai dari WhatsApp hingga Instagram dan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Pihak pemerintah pun segera bertindak, mencoba menekan peredaran video tersebut dengan melakukan pembatasan lalu lintas internet di Equatorial Guinea.
Tanggapan Pemerintah
Wakil Presiden Teodoro Nguema Obiang Mangue mengambil langkah tegas atas kejadian ini. Ia mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan sanksi keras bagi pegawai negeri yang terlibat dalam "acara bercocok tanam" di kantor pemerintahan. Ia menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap kode etik dan hukum tentang etika publik.
“Sebagai pemerintah, kami tidak bisa terus membiarkan keluarga-keluarga hancur akibat skandal ini,” ujar Wakil Presiden Obiang Mangue dalam pernyataannya di platform X.
Pemerintah juga memerintahkan Kementerian Telekomunikasi serta regulator telekomunikasi untuk segera mengambil tindakan dalam upaya menghambat distribusi video-video ini di internet. Langkah ini, meskipun berhasil memperlambat peredaran video, tetap mendapat perhatian luas dari media dan publik.
Dampak Skandal pada Opini Publik
Kasus ini memicu reaksi keras dari masyarakat yang menuntut adanya tindakan tegas terhadap pejabat-pejabat yang terlibat. Banyak yang merasa bahwa skandal ini mencerminkan lemahnya integritas pejabat tinggi negara dalam menjaga etika dan moralitas. Selain itu, muncul desakan untuk reformasi di kalangan pejabat negara agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Tidak sedikit pula yang merasa kecewa dengan kenyataan bahwa pejabat publik yang semestinya menjadi panutan justru terlibat dalam tindakan yang mencoreng nama baik pemerintahan. Sejumlah masyarakat bahkan mempertanyakan efektivitas pengawasan dan pembinaan terhadap para pejabat, khususnya mereka yang memiliki pengaruh besar dalam pengambilan keputusan penting di negara tersebut.
Implikasi Hukum yang Mengintai
Engonga, yang kini ditahan di penjara Black Beach, salah satu fasilitas penahanan paling terkenal di Malabo, terancam menghadapi tuntutan hukum tambahan jika hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa ia terinfeksi penyakit menular seksual. Berdasarkan undang-undang kesehatan publik, ia dapat dikenakan sanksi atas pelanggaran terhadap kesehatan masyarakat.
Kepala Jaksa Equatorial Guinea, Anatolio Nzang Nguema, menyatakan kepada media lokal bahwa pemerintah serius dalam menangani kasus ini dan berjanji akan menindaklanjuti hasil investigasi terkait dengan skandal "acara bercocok tanam" tersebut. Proses hukum terhadap Engonga diperkirakan akan menjadi preseden penting dalam upaya memperbaiki moralitas di kalangan pejabat pemerintahan.
Reaksi Terhadap Keluarga Engonga
Skandal ini tidak hanya berdampak pada karier Engonga sebagai pejabat publik, tetapi juga membawa konsekuensi bagi keluarganya. Engonga, yang dijuluki “Bello” karena penampilannya, merupakan anak dari Baltasar Engonga Edjo, Ketua Komisi Komunitas Ekonomi dan Moneter Afrika Tengah. Hubungan darah dengan figur pemerintahan yang dihormati menambah sorotan terhadap kasus ini, terutama terkait bagaimana pengaruhnya terhadap citra keluarga dan keluarganya yang terkait dengan pemerintahan di Equatorial Guinea.
Langkah Pemerintah dalam Mengendalikan Skandal
Pemerintah Equatorial Guinea menyadari bahwa kasus ini telah melampaui batas normal sebuah skandal pribadi. Oleh karena itu, langkah-langkah lebih konkret diambil, termasuk pemasangan kamera pengawas di gedung-gedung pemerintahan. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah terulangnya insiden serupa dan menjaga agar citra pemerintah tidak semakin memburuk di mata publik.
Namun, beberapa pengamat mempertanyakan efektivitas langkah-langkah ini, mengingat akar permasalahan terkait dengan lemahnya pengawasan dan tingginya risiko penyalahgunaan wewenang di kalangan pejabat tinggi.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini