Kamala Harris: Tidak Menang Pemilu, Tapi Perjuangan Belum Berakhir
By Cecep Mahmud
07 Nov 2024

Kamala Harris menyatakan bahwa semangat perjuangan tetap hidup dalam diri para pendukungnya. (Foto X)
LBJ - Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menegaskan bahwa meski timnya tidak berhasil memenangkan pemilu, perjuangan untuk masa depan bangsa masih jauh dari selesai. Dalam pidato pengakuan kekalahan di hadapan mahasiswa dan pendukungnya di Howard University, Harris menyampaikan bahwa hasil pemilu ini bukanlah akhir dari upayanya.
“Hasil pemilu ini bukan yang kita inginkan, bukan yang kita perjuangkan, bukan yang kita pilih,” ungkapnya di tengah sorak sorai pendukung yang memadati halaman universitas.
Namun, Harris mengingatkan bahwa “cahaya janji Amerika akan selalu bersinar terang selama kita tidak pernah menyerah dan terus berjuang.”
Setelah kandidat Republik, Donald Trump, melewati ambang batas 270 suara Electoral College, Harris tetap optimis. Pidatonya pada Rabu sore menandai pertama kalinya ia berbicara di depan publik sejak pengumuman kemenangan Trump.
Baca juga: Isi Pidato Kamala Harris Usai Kalah Pilpres AS 2024
Harris juga menyampaikan bahwa ia telah menghubungi Trump untuk mengucapkan selamat dan berjanji akan mendukung transisi kekuasaan yang damai.
“Saya berbicara dengan Trump dan mengucapkan selamat kepadanya,” ujarnya sambil menyinggung pentingnya prinsip demokrasi dalam menerima kekalahan.
Ia pun mengingatkan, “Ini adalah prinsip dasar demokrasi bahwa ketika kita kalah dalam pemilu, kita menerima hasilnya.”
Meski mengakui kekalahan, Harris menyatakan bahwa semangat perjuangan tetap hidup dalam diri para pendukungnya.
“Bagi kaum muda, tidak apa-apa untuk merasa sedih dan kecewa. Ketahuilah bahwa semuanya akan baik-baik saja,” tambahnya.
Baca juga: Trump Kalahkan Harris di Pilpres AS 2024
Harris mengajak generasi muda untuk tetap berjuang karena, menurutnya, perubahan membutuhkan waktu dan ketekunan.
Pidato Harris mencerminkan pandangan bahwa perjuangan politik tidak berakhir dengan hasil pemilu. Menurut Harris, meskipun ia mengakui kekalahan, perjuangan untuk mencapai visi yang lebih inklusif dan adil bagi Amerika terus berlanjut.
Para pendukung yang berkumpul di Howard University pada Selasa malam sempat menanti hasil pemilu dengan harapan besar. Namun, ketika kemenangan Trump diumumkan pada Rabu pagi, mereka diliputi rasa kecewa. Meskipun demikian, suasana berubah ceria ketika Harris berpidato.
Ia menutup pidato dengan penuh harapan, “Saya tahu banyak orang merasa kita sedang memasuki masa kelam, tetapi demi kebaikan kita semua, saya berharap itu tidak terjadi.”
Baca juga: Republik Ambil Alih Senat AS: Peluang Baru untuk Agenda Politik Donald Trump
Salah satu isu utama dalam kampanye Harris adalah advokasinya untuk kebebasan reproduksi perempuan. Sejak Mahkamah Agung AS mencabut perlindungan hak aborsi pada 2022, isu ini menjadi sorotan.
Tim kampanye Harris berharap dapat meraih dukungan besar dari kalangan perempuan, namun tantangan ekonomi yang dihadapi warga AS mempersulit upaya mereka.
Dalam pemilu kali ini, Trump berhasil menarik pemilih dari kalangan negara bagian medan pertempuran dengan janjinya untuk mengembalikan "zaman keemasan Amerika."
Jajak pendapat menunjukkan bahwa pemilih lebih mengutamakan stabilitas ekonomi di tengah tingginya inflasi dan kekhawatiran tentang imigrasi ilegal.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini