Dampak Polusi Udara pada Anak-Anak Berlanjut hingga Dewasa
By Cecep Mahmud
02 Jul 2024
Deprecated: htmlspecialchars(): Passing null to parameter #1 ($string) of type string is deprecated in /home/lbjjakarta/public_html/post.php on line 221
[caption id="attachment_5135" align="aligncenter" width="630"]
Anak-anak yang terpapar polusi udara memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis di kemudian hari. (XYZonemedia)[/caption]
LBJ - Penelitian terbaru dari Keck School of Medicine di USC mengungkapkan bahwa paparan polusi udara pada masa kanak-kanak memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan pernapasan di masa dewasa. Erika Garcia, penulis korespondensi penelitian ini, menyatakan bahwa paparan polusi udara pada anak-anak menyebabkan masalah paru-paru yang bisa berlanjut hingga dewasa.
Polusi udara dikenal sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan seperti stroke, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru-paru, pneumonia, dan katarak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar polusi udara memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis di kemudian hari. Hal ini menyoroti pentingnya mengurangi paparan polusi udara, terutama pada anak-anak.
Baca juga: Hindari Jenis Olahraga Ini Jika Anda Menderita Penyakit Jantung
Studi ini melibatkan 1.308 peserta dari Children's Health Study di California Selatan. Para peneliti melacak perkembangan kesehatan peserta dari usia sekolah hingga dewasa. Pada usia rata-rata 32 tahun, peserta diminta melaporkan gejala bronkitis seperti batuk kronis atau hidung tersumbat dengan dahak. Sekitar 25 persen dari mereka melaporkan mengalami gejala ini dalam setahun terakhir.
Para peneliti menemukan bahwa gejala bronkitis pada masa dewasa terkait dengan paparan dua jenis polutan selama masa kanak-kanak, yaitu partikel halus dari debu, serbuk sari, dan gas buang kendaraan, serta nitrogen dioksida dari pembakaran kendaraan dan pembangkit listrik. Anak-anak sangat rentan terhadap dampak polusi udara karena sistem pernapasan dan kekebalan tubuh mereka masih berkembang
Erika Garcia menekankan bahwa studi ini menunjukkan perlunya pengurangan polusi udara, terutama bagi anak-anak. Mengingat anak-anak lebih rentan dan menghirup lebih banyak udara dibandingkan dengan massa tubuh mereka, perlindungan terhadap paparan polusi udara harus diutamakan di tingkat kebijakan.***

Polusi Udara dan Dampaknya pada Anak-Anak
LBJ - Penelitian terbaru dari Keck School of Medicine di USC mengungkapkan bahwa paparan polusi udara pada masa kanak-kanak memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan pernapasan di masa dewasa. Erika Garcia, penulis korespondensi penelitian ini, menyatakan bahwa paparan polusi udara pada anak-anak menyebabkan masalah paru-paru yang bisa berlanjut hingga dewasa.
Hubungan Polusi Udara dengan Berbagai Penyakit
Polusi udara dikenal sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan seperti stroke, penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru-paru, pneumonia, dan katarak. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar polusi udara memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis di kemudian hari. Hal ini menyoroti pentingnya mengurangi paparan polusi udara, terutama pada anak-anak.
Baca juga: Hindari Jenis Olahraga Ini Jika Anda Menderita Penyakit Jantung
Studi Jangka Panjang Terhadap Kesehatan Pernapasan
Studi ini melibatkan 1.308 peserta dari Children's Health Study di California Selatan. Para peneliti melacak perkembangan kesehatan peserta dari usia sekolah hingga dewasa. Pada usia rata-rata 32 tahun, peserta diminta melaporkan gejala bronkitis seperti batuk kronis atau hidung tersumbat dengan dahak. Sekitar 25 persen dari mereka melaporkan mengalami gejala ini dalam setahun terakhir.
Anak-Anak Rentan Terhadap Polusi Udara
Para peneliti menemukan bahwa gejala bronkitis pada masa dewasa terkait dengan paparan dua jenis polutan selama masa kanak-kanak, yaitu partikel halus dari debu, serbuk sari, dan gas buang kendaraan, serta nitrogen dioksida dari pembakaran kendaraan dan pembangkit listrik. Anak-anak sangat rentan terhadap dampak polusi udara karena sistem pernapasan dan kekebalan tubuh mereka masih berkembang
Erika Garcia menekankan bahwa studi ini menunjukkan perlunya pengurangan polusi udara, terutama bagi anak-anak. Mengingat anak-anak lebih rentan dan menghirup lebih banyak udara dibandingkan dengan massa tubuh mereka, perlindungan terhadap paparan polusi udara harus diutamakan di tingkat kebijakan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini