Dugaan Pelecehan Pasien di Rumah Sakit Malang oleh Oknum Dokter Terungkap
By Cecep Mahmud
17 Apr 2025

Ilustrasi (pixabay/akiragiulia)
LBJ - Seorang pasien wanita berinisial QAR mengaku mengalami pelecehan saat menjalani pemeriksaan medis di sebuah rumah sakit swasta di Kota Malang. Peristiwa dugaan pelecehan tersebut terjadi pada tahun 2022.
Pengakuan korban disampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (17/4/2025).
"Bismillah... Karna lg rame ttg pelecehan, aku mau speak up ttg apa yang aku alami juga di bulan September akhir 2022, yg dimana terjadi di sebuah RS swasta di Kota Malang," tulis QAR (QAR, 2025).
Kasus ini bermula ketika QAR berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat akibat sinusitis dan vertigo berat. Ia kemudian menjalani pemeriksaan rontgen oleh seorang dokter umum berinisial YA. Dokter tersebut meminta QAR mencatat nomor WhatsApp untuk pengiriman hasil rontgen.
"Dokter umum tersebut suruh aku, 'Mba, catat nomornya nanti pihak RS kirim hasil rontgennya melalui WhatsApp,'" kata QAR menirukan ucapan dokter YA (QAR, 2025).
Setelah penanganan awal di IGD, QAR dipindahkan ke ruang rawat inap VIP. Ia mengaku berada di ruangan tersebut tanpa ditemani siapapun.
Beberapa waktu kemudian, hasil rontgen dikirimkan melalui WhatsApp. Namun, nomor pengirim ternyata adalah nomor pribadi dokter YA.
"Ternyata itu nomor dokter itu sendiri. Dan dokter itu terus-terusan WhatsApp, meskipun nggak direspon," ungkap QAR.
QAR juga mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan dokter YA. Beberapa hari kemudian, kondisi QAR membaik dan ia mendapatkan izin pulang dari dokter yang menanganinya, dr. Nadin.
Namun, secara tiba-tiba dokter YA datang ke ruang rawat inap dengan alasan menjenguk. Setelah berbasa-basi, dokter YA kemudian memeriksa mata dan mulut QAR.
Baca juga: Wings Air Polisikan Anggota DPRD Sumut Terkait Dugaan Kekerasan Pramugari
Menurut pengakuan korban, dokter tersebut juga mengeluarkan stetoskop dan meminta QAR membuka bajunya hingga membuatnya merasa tidak nyaman.
Menanggapi pengakuan pasien tersebut, pihak Persada Hospital akhirnya memberikan keterangan resmi. Mereka membenarkan bahwa dokter YA merupakan salah satu dokter yang bertugas di rumah sakit mereka.
"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengkonfirmasi bahwa yang bersangkutan adalah dokter di Persada Hospital," ujar Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, kepada wartawan pada Kamis (17/4/2025).
Sylvia menyatakan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan investigasi internal terkait dugaan pelecehan ini. Selain itu, dokter YA juga telah dinonaktifkan untuk sementara waktu.
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini