×
image

Dua Anggota DPRD Banggai Diduga Jadi Korban Razia Brutal Jelang PSU, Didobrak Saat Bugil di Kamar Mandi

  • image
  • By Shandi March

  • 10 Apr 2025

Ilustrasi. Dua Anggota DPRD Banggai Diduga Jadi Korban Razia Brutal. (Foto : Freepik)

Ilustrasi. Dua Anggota DPRD Banggai Diduga Jadi Korban Razia Brutal. (Foto : Freepik)


LBJ – Jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Banggai, dua anggota DPRD setempat diduga menjadi korban razia brutal yang disebut-sebut berkaitan dengan tudingan praktik politik uang. Peristiwa ini tak hanya mencoreng etika demokrasi, tetapi juga memunculkan dugaan tindakan main hakim sendiri atas nama ‘penegakan keadilan’.

Adalah Lutfi Samaruddin dan Suwardi, dua anggota legislatif Kabupaten Banggai, yang melaporkan telah mengalami intimidasi dan penganiayaan pada Sabtu dini hari, 5 April 2025, di dua lokasi berbeda di Kecamatan Toili.

Suwardi menceritakan kejadian memilukan yang menimpanya. Sekelompok massa mendobrak pintu kamar mandi di rumah warga berinisial YT, tempat ia menginap.

Dalam kondisi tanpa busana, Suwardi dipaksa keluar oleh sekelompok orang yang langsung memeriksa isi tas dan barang pribadinya.

Tak hanya sampai di situ, seorang pria tak dikenal yang mengenakan masker dan topi disebut menarik baju Suwardi dan mendorongnya keluar agar dapat dilihat warga sekitar. Kejadian itu disebut terjadi sekitar pukul 06.30 WITA.

Sementara itu, insiden lain menimpa Lutfi Samaruddin sekitar pukul 03.00 WITA di rumah mertuanya, masih di wilayah Kecamatan Toili. Lutfi mengaku dicekik oleh salah satu pelaku setelah menolak menyerahkan dokumen berisi daftar pemilih tetap (DPT) dan hasil survei.

"Massa diduga curiga terhadap dugaan praktik politik uang di lokasi tersebut. Awalnya mereka hanya memantau, tetapi begitu anggota DPR RI tiba, mereka semakin bersemangat melakukan razia. Mereka memeriksa mobil dan masuk ke dalam rumah," kata Lutfi, Selasa (8/4).

Ia menyebut map yang dirampas massa berisi dokumen sah yang tidak berhubungan dengan uang atau politik transaksional. Namun karena menolak menyerahkannya, Lutfi mengaku bajunya sempat robek akibat aksi kekerasan yang dilakukan.

Kapolres Banggai AKBP Putu Binangkari menyatakan pihaknya telah menerima laporan dari korban dan akan menindaklanjuti kasus ini secara menyeluruh.

"Iya, saat ini laporan tersebut akan kami backup penanganannya di Polres Banggai dan lakukan pemeriksaan saksi juga pemeriksaan terhadap pelapor," ujarnya kepada media, Rabu (9/4).

Ia juga menjelaskan bahwa setelah pengumpulan barang bukti dan keterangan saksi rampung, pihaknya akan menggelar perkara guna menentukan langkah hukum selanjutnya.

Anggota DPR RI Bantah Tudingan Intimidasi

Nama anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Beniyanto Tamoreka, sempat terseret dalam pusaran isu intimidasi ini. Namun melalui pernyataan resmi tim medianya, Beniyanto membantah keras telah mengarahkan massa atau terlibat dalam kekerasan.

"Sehubungan dengan adanya pemberitaan terkait keterlibatan Ir.H. Beniyanto Tamoreka melakukan intimidasi maupun persekusi menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada kabupaten Banggai, pada 05 April yang lalu, itu tidak benar adanya," kata Tim Media Centre Beniyanto Tamoreka. Mereka menegaskan kehadiran Beniyanto di lokasi semata-mata untuk menenangkan situasi, bukan memprovokasi.

"Beniyanto melerai massa yang mulai memanas. Tidak selang berapa menit, pihak Bawaslu Kabupaten Banggai dan anggota Polres Banggai datang ke lokasi kejadian," lanjut pernyataan itu.

Polisi kini bergerak cepat menelusuri bukti dan keterangan dari para pihak. Di tengah panasnya suhu politik, publik menunggu, apakah ini benar razia politik uang atau justru tindakan vigilante yang mengorbankan prinsip hukum?***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post