×
image

Luhut Soal Kurs Rupiah Tembus Rp17 Ribu per Dolar AS Masih Normal, Ini Alasannya

  • image
  • By Shandi March

  • 09 Apr 2025

Luhut Sebut Kurs Rupiah Tembus Rp17 Ribu per Dolar AS Masih Normal. (Foto:X@john.sitorus)

Luhut Sebut Kurs Rupiah Tembus Rp17 Ribu per Dolar AS Masih Normal. (Foto:[email protected])


LBJ – Merespons kekhawatiran pasar terhadap melemahnya nilai tukar rupiah yang nyaris menembus Rp17 ribu per dolar Amerika Serikat, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau publik untuk tidak panik berlebihan. Ia memastikan kondisi saat ini masih tergolong wajar dalam dinamika ekonomi global.

“Rupiah kita yang diduga takut lebih dari Rp17 ribu, sebenarnya ini juga masih dalam batas-batas yang normal,” ujar Luhut saat menyampaikan pandangan ekonominya dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4).

Pelemahan rupiah, menurut Luhut, terjadi akibat kebijakan tarif impor Amerika Serikat terhadap Indonesia yang mencapai 32 persen.

Kebijakan itu merupakan respons atas ketegangan dagang yang kembali memanas, khususnya setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal pada 2 April 2025.

Baca juga : BPOM Surabaya Uji Es Krim Diduga Mengandung Alkohol, Begini Kronologinya

Namun, Luhut menekankan bahwa Indonesia masih memiliki kapasitas untuk merespons tekanan ekonomi ini. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menghadapi dampak perang dagang.

"Memang betul, kami sudah juga meramalkan dan saya kira semua kita bisa tahu rupiah dan pasar saham di Indonesia mengalami koreksi. Namun, seperti yang kami laporkan kepada Bapak Presiden (Prabowo) kemarin, masih sejalan dengan yang terjadi di negara-negara lain," tegasnya.

Luhut mengingatkan bahwa perlambatan ekonomi Tiongkok sebagai mitra dagang utama Indonesia bisa menimbulkan second round effect yang berujung tekanan lebih besar pada ekonomi global.

Ia mengakui rupiah dan pasar saham memang mengalami koreksi, tetapi menegaskan bahwa hal serupa juga terjadi di negara-negara lain.

"Karena itu, kita tidak perlu ada yang panik berlebihan dalam menyikapi hal ini. Ini biasa dalam dinamika kehidupan. Saya melihat Presiden (Prabowo) dengan tenang kemarin membuat keputusan-keputusan dan saya sampaikan pada beliau memang inilah keputusan yang harus dibuat," ungkap Luhut.

Baca juga :Kabur Pakai Sendok, 7 Napi Lapas Sorong Lolos saat Idulfitri, Satu Sudah Tertangkap

Ia pun mencontohkan NASDAQ, indeks saham teknologi AS, yang terkoreksi hingga 2.000 poin akibat pengumuman tarif dagang tersebut.

Selain rupiah, pasar modal juga tak luput dari tekanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 5.996, melemah drastis sebesar 514,47 poin atau minus 7,90 persen dari perdagangan sebelumnya. Bahkan sempat terjadi trading halt setelah IHSG anjlok 9,19 persen ke posisi 5.912.

Sementara itu, kurs rupiah pada penutupan hari ini berada di level Rp16.891, terkoreksi 69 poin atau 0,41 persen dibanding hari sebelumnya. Angka ini membuat nilai tukar rupiah semakin dekat dengan level psikologis Rp17 ribu per dolar AS.

Menanggapi kondisi ini, Luhut menyebut Presiden Prabowo Subianto telah bersikap tenang dan membuat keputusan yang tepat. Ia menilai gejolak ini sebagai bagian dari siklus ekonomi yang bisa dihadapi dengan kebijakan tepat sasaran.***



Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post