Puluhan Siswa/i SMK di Kalideres Jakbar Berdemo Tuntut Stop Pelecehan, Diduga Guru Lecehkan Murid
By Sitiayani
08 Mar 2025

Salah satu tuntutan demo siswa/i SMK di Kalideres. Foto: Instagram @warga.jakbar
LBJ - Kasus dugaan pelecehan dilakukan guru SMK di Kalideres, Jakarta Barat mencuat. Puluhan siswa/I berunjuk rasa lantaran dugaan pelecehan menelan korban. Pihak sekolah telah memecat terduga pelaku.
Dugaan Guru Lecehkan Murid
Melihat video pendek diunggah akun Instagram @warga.jakbar, pada Minggu (2/3/2025), terlihat para siswa/i berkumpul di lapangan sekolah mengenakan seragam Pramuka biasa dipakai setiap hari Rabu.
Mereka bersorak menyambut teman-temannya yang berada di luar sekolah.
"Buka, buka, buka," teriak siswa kepada para guru yang berjaga di pagar sekolah.
Sang guru membuka pagar dan para murid menerobos masuk ke sekolah.
Mereka membawa spanduk bertuliskan "NGERTI HUKUM TAPI MESUM, JANGAN RUSAK SEKOLAH KAMI", dan spanduk tuntutan agar guru pelaku pelecehan dikeluarkan. Spanduk tersebut dibentangkan di lantai satu dan dua sekolah.
Baca juga: Komplotan Pemeras Modus Open BO di Jakut Dibekuk, Didalangi Pasangan Suami Istri
Puluhan Siswi Jadi Korban
Dugaan pelecehan mencuat setelah sejumlah siswi melaporkan tindakan sang guru berinisial O, diantaranya memegang bokong siswi, meraba bahu atau punggung di bagian atas, dan meminta pasangkan sarung oleh siswi.
Dilaporkan, ada 40 siswi mengalami pelecehan.
"Memang itu perbuatannya tidak terpuji, saya pun juga tidak sepakat. Sehingga terungkap ada 40 orang kurang lebih yang mengaku jadi korban," jelas pengacara SMK Kalideres Dennis Wibowo, Jumat (7/3/2025), dikutip dari Kompas.com.
Dennis mengungkapkan, pihak sekolah sudah mengambil langkah tegas sebelum para siswa berunjuk rasa.
Sang guru diminta menandatangani surat pernyataan bersalah dan mengundurkan diri, namun informasi tersebut belum tersosialisasi dengan baik kepada para siswa.
Baca juga: Bukti Emak-emak ‘Ras Terkuat di Bumi’ Bubarkan Gerombolan Pemuda Mau Tawuran di Depok
Usai pelaku dipecat, aktivitas belajar mengajar di sekolah diklaim kembali normal. Meski begitu, kasus ini dalam pengawasan kepolisian dan dinas pendidikan. ***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini