Kue Keranjang Hidangan Khas Perayaan Imlek, Ini Maknanya
By Sitiayani
29 Jan 2025

Ilustrasi kue keranjang. Foto: Freepik
LBJ - Tahun Baru Imlek merupakan salah satu perayaan besar bagi masyarakat Tionghoa. Pada tahun ini Tahun Baru Imlek jatuh pada hari ini, Rabu (29/1/2025).
Kue Keranjang Hidangan Khas Imlek
Saat merayakan Imlek, ada beragam tradisi dilakukan masyarakat Tionghoa diantaranya bagi-bagi angpao, sembayang, menyantap hidangan khas Imlek.
Salah satu makanan khas Imlek adalah kue keranjang atau dalam bahasa Mandarin disebut Nian Gao. Kue keranjang menurut catatan sejarah kuliner Indonesia sudah hadir sejak abad ke-19.
Di Indonesia, kue keranjang disebut juga kue ranjang, kue bakul, atau dodol Cina. Kue keranjang memiliki arti dan sejarah. Kue keranjang identik dengan Imlek atau tahun baru China.
Baca juga: Sederet Hidangan Tahun Baru Imlek Dipercaya Membawa Keberuntungan, Ada Ikan dan Ayam
Bahan Kue Keranjang
Mengutip buku Kuliner Betawi Selaksa Rasa & Cerita karya Shinta Teviningrum, dijelaskan kue keranjang pada dialek Hokkian disebut tii kwee berarti kue manis.
Kue keranjang berbahan campuran ketan dan gula kemudian ditaruh dalam wadah cetakan berbentuk keranjang.
Kue keranjang memiliki tekstur dan rasa mirip dodol, sehingga di Jawa Barat disebut dodol China. Rasanya manis legit dengan tekstur kenyal dan lengket.
Biasanya kue keranjang disimpan di suhu ruang atau dalam lemari pendingin, sehingga teksturnya memadat dan keras. Sebelum dimakan, kue ini dikukus lebih dulu agar terasa lunak dan kenyal.
Baca juga: Larangan Saat Imlek: Tradisi yang Harus Dipatuhi untuk Menghindari Kesialan
Sejarah Kue Keranjang
Menurut buku Kepingan Narasi Tionghoa Indonesia The Untold Histories karya Hendra Kurniawan, awal mula kue keranjang ketika Tiongkok mengalami paceklik, mengalami kekeringan, penduduk mengungsi ke daerah subur.
Dalam perbekalan, mulai dikenal kue keranjang, berkualitas baik bisa bertahan enam bulan hingga satu tahun.
Legenda ini dipercaya terjadi pada 2.500 tahun lalu, setelah kematian Jenderal dan Politikus Kerajaan Wu bernama Wu Zixu.
Konon, kue keranjang kemudian mulai digunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur, tujuh hari menjelang perayaan Imlek. Puncaknya pada malam menjelang Tahun Baru Imlek.
Sebagai sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh (malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek). ***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini