LBJ - Polisi Thailand menangkap dua orang terkait peristiwa ledakan bom di sebuah festival dekat perbatasan dengan Myanmar.

Dua Ditangkap

Dua orang ditangkap yakni seorang pemuda Thailand, dan seorang pria disebut anggota Karen National Union (KNU).

KNU merupakan sebuah kelompok pemberontak etnis minoritas memerangi militer Myanmar selama beberapa dekade mendapatkan otonomi di negara bagian Karen.

Kepala kepolisian provinsi Tak, Mayor Jenderal Samrit Ekamol, mengatakan tersangka Myanmar melemparkan bom setelah bertemu dengan 'gangster' menjadi rivalnya.

Pihak berwenang menduga serangan granat sebagai aksi balas dendam menyusul pertikaian antara kelompok-kelompok berseteru selama perayaan Loy Krathong pada November 2024, menurut laporan stasiun penyiaran setempat.

Seorang pejabat senior KNU dihubungi AFP, membantah terlibat dan mengatakan kelompok itu tidak memiliki anggota di daerah tersebut.

KNU menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan luka akibat ledakan itu.

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah Thailand untuk menegakkan keadilan. Kami tidak menerima tindakan teroris seperti ini dan mengutuknya," demikian pernyataannya di laman Facebook.

Tiga Tewas, Puluhan Terluka

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyampaikan belasungkawa kepada para korban, dan mendesak badan keamanan melakukan penyelidikan.

Mengutip AFP, Minggu (15/12/2024), bom rakitan meledak di distrik Umphang, provinsi Tak, Thailand utara, pada Jumat (13/12/2024) malam.

Akibat ledakan, dua tewas di tempat, satu korban meninggal di rumah sakit. Selain itu, ada 48 terluka, enam diantaranya kondisi kritis.

Saat itu, granat tangan dilemparkan ke kerumunan yang sedang menyaksikan tarian rakyat "Ramwong" di acara pameran Palang Merah. ***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini